PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), dan PT Indointernet Tbk (EDGE) merupakan saham yang baru tercatat di 2021 namun kinerjanya begitu fantastis. Salah satu di antaranya bahkan meningkat puluhan kali lipat dari harga IPO.
Pertanyaannya apakah saham-saham berbasis teknologi itu masih layak dikoleksi tahun ini?
SVP Research Kanaka Hita Solvera, Janson Nasrial menilai salah satu penyebab naiknya saham-saham IPO 2021 berbasis teknologi itu karena ruang untuk pertumbuhan internet ekonomi di Indonesia masih sangat tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Internet ekonomi Indonesia room untuk growth-nya sangat tinggi. Perkiraan size internet ekonomi Indonesia bisa mencapai US$ 125 miliar by 2025," katanya kepada detikcom, Selasa (4/1/2022).
Selain itu adaptasi teknologi seakan berkembang sangat cepat di era pandemi COVID-19. Memaksa semua perusahaan Indonesia untuk mengadopsi digitalisasi demi bertahan di tengah kompetisi dan menjaga produktivitas tinggi.
"So, artinya sektor IT related such as EDGE (it service dan telco service), DCII (data center) dan BANK (digital bank) beberapa di antaranya yang memetik buah hasil dari transformasi sektor IT Indonesia," tuturnya.
Janson menilai saham-saham itu masih bisa menguat di 2022. Dia menjabarkan seperti saham BANK, jumlah populasi Indonesia yang masih belum tersentuh layanan keuangan mencapai 90 juta, dengan digitalisasi bisa menggarap itu. Dia memprediksi saham BANK masih bisa menuju level Rp 3.500.
Baca juga: Kinclong Lagi! IHSG Dibuka Menguat ke 6.675 |
Lalu saham DCII, perusahaan ini dinilai sebagai market leader di data center. Sementara adopsi digitalisasi pasti butuh data center.
"Apalagi data analytics khususnya akan menjadi peran besar dalam corporate decision making. Target price DCII Rp 65.000," tambahnya.
Sedangkan EDGE, Janson menilai akan diuntungkan oleh transformasi sektor IT di Indonesia dari semakin masifnya kebutuhan data akibat pesatnya pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
Saham IPO paling cuan di 2021 cek halaman berikutnya.