PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) punya nahkoda baru. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada pekan lalu, pemegang saham menyepakati sejumlah keputusan.
Salah satu agenda utama dalam RUPSLB tersebut adalah meminta persetujuan perubahan susunan Direksi perseroan. Dengan memberhentikan dengan hormat Vallauthan Subraminan Sebagai Direktur Utama Perseroan dan mengangkat Nasarudin Bin Nasir Sebagai Direktur Utama, lalu mengangkat M. Syafril Harahap Sebagai Direktur Perseroan.
"Perubahan Direksi SSMS merupakan langkah strategis Perseroan dalam menyesuaikan perkembangan industri yang dinamis, serta pengembangan grup Perusahaan secara keseluruhan," ujar Nasarudin dalam keterangannya, Selasa (11/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, COO SSMS Syafril Harahap mengatakan, dengan penyegaran ini, perseroan optimistis bisa mengembangkan kinerja di tahun ini. Sebagian besar modal yang sudah dianggarkan, akan dialokasikan untuk sektor operasional.
Baca juga: Ini 8 Konglomerat Minyak Goreng RI |
"Ke depan dalam segi operasional kami senantiasa berupaya untuk meningkatkan produktivitas serta mempertahankan kualitas perkebunan dan buah kelapa sawit Perseroan, hal ini telah terencana pada Capex yang telah ditetapkan Perseroan. Sebagian besar capex SSMS didistribusikan pada sektor operasional, kami akan meningkatkan penerapan konsep digitalisasi pada perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang terintegrasi," ujarnya.
Pertumbuhan yang cepat sejalan dengan perkembangan teknologi industri membuat SSMS semakin optimis menatap masa depan bisnis Perseroan, dengan komposisi Direksi saat ini diharapkan dapat terus meningkatkan kinerja dan menguatkan SSMS dalam berkompetisi mengikuti perkembangan Kelapa sawit yang berkelanjutan.
Selanjutnya, Vallauthan Subraminam akan melanjutkan karirnya masih dalam lingkup grup perusahaan, yaitu beliau akan menjadi Direktur Utama PT Citra Borneo Indah. Program Berkelanjutan (Sustainability) Seritifikasi RSPO. Dalam rangka pemenuhan ketaatan industri kelapa sawit berkelanjutan, PT Sawit Sumbermas Sarana, Tbk. (SSMS) melalui unit bisnisnya yaitu PT Mirza Pratama Putra (MPP) dan PT Menteng Kencana Mas (MKM) direncanakan akan mengantongi sertifikat RSPO di tahun 2022.
Sebelumnya perseroan telah melalui proses initial audit pada 22 - 26 November 2021 lalu oleh Badan Sertifikasi PT BSI Group Indonesia.
Head of Sustainability, Henky Satrio W. mengatakan, saat ini 6 dari 8 PKS dan 1 pabrik Palm Kernel Oil (PKO) telah mengantongi sertifikat RSPO. Diantaranya Sulung, Selangkun, Natai Baru, Suayap, Melata, Nanga Kiu dan KCP Suayap. Dua (2) PKS lainnya, Sumber Cahaya (PT Mirza Pratama Putra) dan dan Kanamit (PT Menteng Kencana Mas) telah direncanakan akan mengantongi sertifikasi RSPO di tahun 2022 ini.
"November kemarin MPP telah melakukan initial audit dan jika sudah rampung akan mendapatkan sertifikat RSPO awal tahun ini. Sementara untuk MKM sedang dipersiapkan untuk disertifikasi tahun ini juga", tambahnya. Jika penambahan 2 sertifikasi rspo ini terpenuhi, maka seluruh lini bisnis ssms telah tersertifikat RSPO.
Menurut Henky, langkah ini menjadi wujud penerapan komitmen berkelanjutan perusahaan dan memastikan bahwa produk yang kami hasilkan telah memenuhi standar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Selain itu, secara bertahap Perseroan juga telah memperoleh sertifikat Indonesian Sustainability Palm Oil (ISPO). Sampai saat ini SSMS telah mengantongi dua sertifikat ISPO untuk perkebunan sawit PT Sawit Multi Utama (SMU) dan PT Tanjung Sawit Abadi (TSA). Sementara pada November 2021, dua kebun lainnya telah dilakukan audit sertifikasi tahap 1 yakni PT Menteng Kencana Mas (MKM) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP).
Henky menambahkan, pencapaian ini sebagai bentuk komitmen perusahaan mendukung program pemerintah dalam percepatan implementasi ISPO, serta memastikan tata kelola industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Henky menyampaikan dalam waktu dekat MPP dan MKM akan audit sertifikasi stage ke-2 pada Februari mendatang. Jika tidak ada hambatan, dua kebun tersebut dapatkan sertifikat ISPO di semester 1 tahun 2022.
Pada kesempatan yang sama, Henky menambahkan tiga kebun lainnya PT Sawit Sumbermas Sarana (SSS), PT Mitra Mendawai Sejati (MMS) dan PT Kalimantan Sawit Abadi (KSA) sedang dalam tahap persiapan sertifikasi. "Saat ini rencana tiga kebun lainnya dalam proses pemenuhan kecukupan dokumen audit stage. Targetnya, seluruh unit bisnis dapat di audit sertifikasi ISPO tahun 2022", ungkapnya.
Pencapaian saat ini semakin menguatkan komitmen SSMS dalam meningkatkan mutu dan keberlanjutan usaha dengan tetap mengedepankan 3 pilar prinsip keberlanjutan, yaitu Profit, People dan Planet. Kedepannya SSMS akan terus mengembangkan upaya - upaya yang memiliki dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.
(acd/zlf)