Salah satu perusahaan jasa pariwisata ke luar angkasa Virgin Galactic berencana untuk menerbitkan surat utang sebesar US$ 425 juta atau setara dengan Rp 6,07 triliun.
Akibat pernyataan ini, saham perseroan merosot hingga lebih dari 16% dan menyentuh level terendah dalam sejarah yaitu US$ 10,36 per saham. Padahal awal 2021 ini saham Virgin Galactic sempat menyentuh US$ 62,8 per lembar.
Dalam pernyataan resmi, Virgin Galactic menyebutkan jika utang ini rencananya akan digunakan untuk modal kerja, administrasi dan belanja modal untuk percepatan pengembangan armada pesawat ruang angkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rontoknya harga saham ini membuat perusahaan terpukul karena beberapa bulan belakangan Virgin Galactic memang sedang kesulitan keuangan.
Virgin Galactic memang menarik perhatian internasional setelah meluncurkan sang bos, Richard Branson ke luar angkasa pada Juli 2021.
Perusahaan sudah go public sejak 2019 lalu dan mulai gembar-gembor untuk membuka layanan komersial pada 2020.
Rival Virgin Galactic, Blue Origin besutan Jeff Bezos bahkan sudah sukses membawa orang untuk berwisata ke luar angkasa.
Sebelumnya indeks S&P 500 turun 1,42% menjadi 4.659,03, Nasdaq Composite turun 2,51% menjadi 14.806,81. Lalu Dow Jones Industrial Average turun 176,70 poin menjadi 36.113,62 setelah naik lebih dari 200 poin pada hari sebelumnya.
Rontoknya saham teknologi ini sudah terjadi tiga hari berturut-turut. Penyebabnya karena Federal Reserve yang sudah memberikan sinyal akan menaikan suku bunga untuk memerangi angka inflasi yang tinggi.
(kil/zlf)