Otomotif-CPO Moncer, Astra Raup Laba Rp 20 Triliun

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 25 Feb 2022 21:46 WIB
Foto: Dokumentasi Astra International
Jakarta -

PT Astra International Tbk meraup laba bersih Rp 20,19 triliun pada 2021. Laba emiten berkode saham ASII ini meroket 25% dibandingkan tahun sebelumnya dengan perolehan Rp 16,16 triliun.

Laba bersih yang diperoleh pada 2021 hanya 7% lebih rendah dibandingkan 2019 sebelum terdampak pandemi COVID-19. Kinerja bisnis otomotif meningkat secara signifikan, dengan penjualan mobil naik 81% dan penjualan sepeda motor naik 36%. Peningkatan laba juga didukung oleh kenaikan harga komoditas.

"Grup mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Presiden Direktur Astra Internasional melalui siaran pers, dikutip Jumat (25/2/2022).

Perusahaan memperoleh keuntungan dari penjualan sahamnya di Bank Permata pada 2020. Jika tidak memperhitungkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata maka laba bersih Astra International pada 2021 meningkat 96%.

Laba bersih divisi otomotif meningkat 170% menjadi Rp 7,3 triliun, terutama karena pemulihan dari dampak buruk pandemi. Pertumbuhan laba yang juga sangat signifikan terjadi pada divisi agribisnis yang meningkat 137% menjadi Rp 1,6 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit.

Dari sisi pendapatan bersih 2021, Astra International membukukan perolehan Rp 233,48 triliun atau naik 33% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 175,04 triliun.

Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2021 juga naik 11% menjadi Rp 4.250 triliun dibandingkan posisi pada 31 Desember 2020 senilai Rp 3.845 triliun.

"Perekonomian Indonesia telah menunjukkan peningkatan sepanjang tahun 2021, namun Grup diperkirakan akan tetap menghadapi tantangan dari situasi pandemi yang masih berlangsung. Dengan posisi keuangan yang kuat, Grup akan terus fokus mencari peluang bisnis baru untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," tambahnya.




(toy/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork