Bank Jago Raup Laba Bersih Rp 86 Miliar di 2021

Bank Jago Raup Laba Bersih Rp 86 Miliar di 2021

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 11 Mar 2022 14:39 WIB
Bank Jago
Foto: Dok. Bank Jago
Jakarta -

PT Bank Jago Tbk mencatatkan laba bersih Rp 86 miliar di sepanjang 2021. Sementara itu penyaluran kredit Bank Jago mencapai Rp 5,37 triliun atau tumbuh 491% dibanding akhir 2020 sebesar Rp 908 miliar.

Bank Jago sendiri saat ini fokus terhadap segmen ritel, mass market dan usaha mikro kecil dan menengah.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengungkapkan pencapaian itu ditopang dari pertumbuhan kredit yang solid dan efisiensi biaya dengan tetap menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berangkat dari baseline yang rendah sehingga persentase kenaikannya terlihat sangat tinggi. Di sisi lain model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital membuat penyaluran kredit lebih signifikan," kata dia dalam siaran pers, Jumat (11/3/2022).

Pertumbuhan kredit yang tinggi mendorong pendapatan bunga meningkat 624% menjadi Rp 652 miliar. Sementara itu beban bunga terkerek 147% menjadi Rp 63 miliar.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp 590 miliar atau tumbuh 812%. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 7,4%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,7%. Tidak hanya pendapatan bunga bersih, Bank Jago juga meraih fee based income sebesar Rp 56 miliar, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Total dana pihak ketiga (DPK) pada akhir 2021 mencapai Rp 3,68 triliun, meningkat 357% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Berkat aplikasi Jago, dana murah atau current account savings account (CASA) yang dihimpun mencapai Rp 1,68 triliun, meningkat 667% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, deposito meningkat 242% menjadi Rp2 triliun. Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat, dari 27,2% pada akhir 2020 menjadi 45,6% pada akhir 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8% pada akhir 2020 menjadi 54,4% pada akhir 2021.

"Peningkatan dana murah merupakan hasil dari penerimaan publik terhadap aplikasi Jago sebagai solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan. Kami percaya pengelolaan keuangan harus memiliki prinsip sederhana, kolaboratif, dan inovatif," ujar Kharim.




(kil/das)

Hide Ads