Bursa Wall Street Anjlok, Saham Google Hingga Apple Rontok

Bursa Wall Street Anjlok, Saham Google Hingga Apple Rontok

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 10 Mei 2022 11:53 WIB
Pusat bisnis di New York, Wall Street terlihat kosong melompong sebagai dampak
 pandemi Covid-19, Minggu (29/3/2020).
Wall Street New York/Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street anjlok pada Senin (9/5) dan memperpanjang kerugian sejak minggu lalu karena investor mengantisipasi inflasi dan kinerja emiten. S&P 500 turun di bawah 4.000 untuk pertama kalinya selama lebih dari setahun.

S&P 500 turun 3,2% dan berakhir pada level terendah sejak Maret 2021 yakni 3.991,24. Nasdaq Composite turun 4,3% dan Dow Jones Industrial Average juga turun 654 poin atau hampir 2% menjadi 32.245,70.

Di tengah koreksi saham yang terjadi, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sentuh posisi tertinggi sejak 2018 dengan capaian 3,19%. Hal itu seiring dengan pergerakan yang sangat fluktuatif di Wall Street dan penurunan minggu kelima berturut-turut untuk ketiga indeks saham utama AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investor diperingatkan bahwa kenaikan suku bunga di masa depan bisa lebih besar. "Saya telah berada di pasar selama 25 tahun dan saya belum pernah melihat yang seperti ini," kata CEO dan Kepala Strategi Quill Intelligence, Danielle DiMartino Booth dikutip dari CNN, Selasa (10/5/2022).

Saham teknologi yang terpukul oleh kenaikan suku bunga acuan antara lain perusahaan induk Facebook Meta Platforms (FB) turun 3,7% dan induk Google Alphabet (GOOGL) turun 2,8%. Apple (AAPL) dan Netflix (NFLX) juga masing-masing turun lebih dari 3%.

ADVERTISEMENT

Kombinasi dari tingkat suku bunga yang tinggi dan potensi resesi karena lonjakan inflasi juga melanda pasar lainnya. Perusahaan analitik data Palantir, turun lebih dari 21% setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang beragam. Pembuat kendaraan listrik Rivian turun hampir 21%.

"Rasio panduan kami, rasio revisi pendapatan dan pembacaan sentimen perusahaan semuanya anjlok ke level terendah sejak kuartal kedua 2020. Menambah kekhawatiran resesi," tulis mereka.

Lihat juga video 'Jangan Kapok Investasi':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Hide Ads