PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sepanjang 2021 telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,02 triliun. Dari perolehan laba itu lebih dari separuhnya disebar sebagai dividen.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 dari emiten berkode SMGR ini memutuskan membagikan dividen senilai Rp1,02 triliun, atau setara 50,66% dari total laba tahun 2021. Sisanya, Rp 997,19 miliar atau 49,34 persen ditetapkan sebagai cadangan lainnya.
Dari jumlah dividen yang dibagikan itu, pemerintah mendapatkan Rp 522,34 miliar. Sebab pemerintah tercatat sebagai pemegang 51,01% saham SMGR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pun, sisanya senilai Rp 501,65 miliar dibagikan kepada pemilik saham publik atau setara 48,99% total saham. Artinya, dividend per share (DPS) pada tahun buku 2021 sebesar Rp172,62 per lembar saham.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pada tahun 2021, SIG mencatatkan total pendapatan sebesar Rp34,96 triliun. Beban pokok pendapatan meningkat 2,8% YoY menjadi Rp 24,01 triliun.
"Selain karena peningkatan volume penjualan, peningkatan beban pokok pendapatan juga disebabkan oleh kenaikan biaya bahan bakar, sejalan dengan kenaikan harga batubara yang signifikan sepanjang tahun 2021," ucapnya dalam keterangan resmi Selasa (28/6/2022).
Menurutnya, di tengah tantangan persaingan industri bahan bangunan yang semakin ketat serta kenaikan harga batu bara yang signifikan, SIG mampu melalui tahun 2021 dengan pencapaian kinerja penjualan yang baik.
"Total volume penjualan SIG pada tahun 2021 meningkat 1,6% menjadi 40,47 juta ton dari tahun 2020 sebesar 39,85 juta ton, terutama dikontribusikan oleh peningkatan penjualan regional yang tumbuh seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi di berbagai negara tujuan ekspor", kata Vita Mahreyni.
Kinerja positif SMGR pada akhir tahun lalu berlanjut pada awal tahun 2022. Pada kuartal I-2022, SIG telah membukukan laba bersih Rp498,55 miliar, naik 10,72% dibandingkan periode yang sama 2021 yang senilai Rp 450,26 miliar.
Laba SIG pada kuartal I-2022 ini ditopang oleh peningkatan penjualan berkat menguatnya permintaan di pasar domestik. Penjualan SMGR tercatat naik 1,6% menjadi 7,4 juta ton pada tahun ini. Hal ini membuat pendapatan SMGR ikut terkerek menjadi Rp 8,14 triliun, naik 0,7% dibandingkan kuartal I-2021 yang sebesar Rp 8,08 triliun.
(acd/das)