PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan telah membukukan laba bersih Rp 294 miliar pada semester I-2022. Laba tersebut tumbuh 28,94% dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 155 miliar.
Pendapatan usaha pada semester I-2022 naik menjadi Rp 6,09 triliun atau tumbuh 29,29% yoy dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 4,71 triliun.
Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen pendapatan seperti konstruksi, jalan tol dan properti. Selain itu, penyerapan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang lebih besar turut mendukung pertumbuhan pendapatan usaha perseroan.
Corporate Secretary Waskita Karya, Novianto Ari Nugroho mengatakan pada semester II-2022, perseroan akan terus fokus pada bisnis operasionalnya, terutama melalui penyerapan dana PMN yang lebih besar untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting perseroan.
"Di semester II ini, perseroan juga optimis dapat menyelesaikan rangkaian transaksi atas tiga ruas tol perseroan lainnya melalui strategic partnership, di mana aksi korporasi ini akan memberikan dampak penurunan utang perseroan melalui dekonsolidasian utang, sehingga beban keuangan perseroan juga akan menurun secara signifikan. Diharapkan melalui aksi korporasi tersebut dan juga melalui peningkatan kinerja operasional, perseroan dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan ke depannya," jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/7/2022).
Perusahaan telah melakukan aksi korporasi melalui strategic partnership dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui mekanisme share swap telah selesai. Di mana perseroan mengambil alih kepemilikan saham SMI di PT Waskita Toll Road (WTR) sebesar 4,501%, dan dilanjutkan dengan pengambilalihan 55% saham Waskita Toll Road pada PT Cimanggis Cibitung Toll Road (CCT) oleh SMI.
Dengan adanya aksi korporasi tersebut, total liabilitas perseroan yang sebelumnya tercatat sebesar Rp 88,14 triliun pada akhir 2021, berhasil turun hingga 12,40% menjadi Rp 77,21 triliun pada semester I 2022. Adapun total ekuitas perseroan pada semester I sebesar Rp 19,94 triliun, serta total aset perseroan tercatat sebesar Rp 97,14 triliun.
Sementara, dalam laporan keuangan perusahaan tertulis, laba periode tahun berjalan pada semester I-2022 Rp 293,9 miliar, mengalami kenaikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 155 miliar.
Namun, perusahaan mencatat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 236,5 miliar. Padahal, pada periode yang sebelumnya Waskita mencatat untung Rp 154,1 miliar.
(acd/ara)