Sementara itu, pendapatan Bukalapak pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 105% menjadi Rp 903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana pendapatannya pada 1H22 meningkat sebesar 96% dari 1H21 menjadi Rp 1.691 miliar.
Tidak hanya itu, pendapatan mitra pada kuartal II-2022 juga meningkat sebesar 242% menjadi Rp 498 miliar, sedangkan pendapatan Mitra pada semester I-2022 tumbuh sebesar 235% dari semester I-2021 menjadi Rp 970 miliar. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan Perseroan menunjukkan peningkatan dari 33% pada kuartal II-2021 menjadi 55%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari segi margin kontribusi, yang dihitung sebagai laba kotor dikurangi beban penjualan dan pemasaran terhadap TPV, menunjukkan peningkatan dari -0,2% pada semester I-2021 menjadi -0,1% terhadap TPV di semester I-2022.
Margin kontribusi Marketplace Bukalapak terhadap TPV Marketplace meningkat dari -0,1% di 1H21 menjadi 0,3% di 1H22, sementara margin kontribusi Mitra terhadap TPV Mitra membaik dari -0,5% di semester I-2021 menjadi -0,4% di semester I-2022.
Perlu diketahui pula, Bukalapak membukukan adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (adjusted EBITDA) sebesar -Rp 732 miliar pada semester I-2022, dimana rasio adjusted EBITDA terhadap TPV menunjukkan peningkatan dari -1,2% di semester I-2021 menjadi -1,0% di semester I-2022.
Meskipun perusahaan e-commerce ini telah mencatat laba bersih pada semester I-2022, Perseroan tetap memiliki fokus pada kinerja operasional Perseroan. Oleh karena itu, manajemen Perseroan tetap menggunakan adjusted EBITDA sebagai indikator kinerja Perseroan.
"Dengan peningkatan efisiensi yang diiringi oleh pertumbuhan yang kuat, Bukalapak juga memiliki permodalan yang kuat dengan posisi kas Perseroan sebesar Rp 20,0 triliun pada akhir bulan Juni 2022," tandasnya.
(das/das)