Dorong Ketahanan Pasar Keuangan, Bibit Ajak Masyarakat Investasi ORI022

Dorong Ketahanan Pasar Keuangan, Bibit Ajak Masyarakat Investasi ORI022

Inkana Putri - detikFinance
Senin, 10 Okt 2022 14:43 WIB
Bibit.id
Foto: Bibit.id
Jakarta -

Bibit.id turut mendorong masyarakat untuk melakukan investasi Obligasi Negara Ritel seri ORI022. Upaya ini dilakukan dengan berpartisipasi dalam Kuliah Umum dan ORASI (Obrolan Investasi untuk Negeri) Goes to Campus yang digelar Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Jumat (7/10).

Seperti diketahui, Bibit.id menjadi mitra Distribusi Penjualan Surat Berharga Negara yang ditunjuk resmi oleh Kemenkeu. Dalam kegiatan ini, Bibit.id turut membantu masyarakat, khususnya mahasiswa/i yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai investasi ORI022 di Bibit.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah meluncurkan Obligasi Negara Ritel seri ORI022 pada 26 September 2022. Masa penawaran ORI022 dimulai pada 26 September 2022 hingga 20 Oktober 2022, dengan imbal hasil (kupon) fixed rate atau tetap 5,95% per tahun dan tenor tiga tahun, serta dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun angka ini terbilang cukup tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito bank BUMN, serta suku bunga acuan Bank Indonesia yang saat ini 4,25%. Pajak yang dikenakan untuk imbal hasil ORI022 pun lebih rendah dari pajak deposito, yakni hanya 10%. Investasi ini juga dijamin 100% oleh negara sehingga cocok dijadikan sebagai alternatif passive income yang stabil di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti.

"Dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN), termasuk ORI022 ini, artinya masyarakat turut serta dalam membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ada misi yang lebih besar selain keuntungan yang juga investor dapatkan dengan membeli ORI022," kata Public Relation & Corporate Communication Lead Bibit, William dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Willian mengatakan pembelian/pemesanan minimal untuk ORI022 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta, dengan maksimum Rp 5 miliar. Untuk pembayaran kupon pertama, masyarakat dapat melakukan pada 15 Desember 2022, dan selanjutnya pembayaran kupon akan dilakukan setiap bulan setiap tanggal 15.

Untuk berinvestasi SBN di Bibit, William menjelaskan para pengguna cukup mengklik ikon atau banner 'Surat Berharga Negara (SBN)' di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit juga bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor.

William menambahkan usai melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, lanjutnya, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara, serta menjadi bukti kepemilikan SBN.

Soal animo masyarakat, William menyebut peminat investasi SBN terus meningkat dari waktu ke waktu. Dalam masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR017 pada 19 Agustus-14 September 2022, tercatat ada 65.362 investor yang membeli SR017. Adapun 46,8% di antaranya merupakan investor milenial. Secara keseluruhan, investor SR017 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel di Indonesia. Bibit bahkan menjadi mitra distribusi kategori fintech yang mencetak angka terbesar untuk penjualan SR017.

"Adalah komitmen Bibit untuk selalu menghadirkan pengalaman investasi yang aman, mudah, menyenangkan serta mendorong masyarakat untuk berkontribusi bagi negeri," papar William.

Dalam kesempatan ini, William juga mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan Kemenkeu. Sebelumnya, pada awal September 2022, Bibit dan Kemenkeu RI juga telah berkolaborasi dalam kegiatan 'Edukasi dan Media Gathering Peluncuran SBN Syariah Seri SR017 di Bibit' di kota Denpasar. Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan ketahanan pasar keuangan di Indonesia.

"Dukungan Kemenkeu RI membuat kami terus semangat dan termotivasi untuk terus mengajak masyarakat Indonesia dalam membangun negeri serta meningkatkan ketahanan pasar keuangan domestik," pungkas William.




(ega/ega)

Hide Ads