PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mendapatkan restu dari pemegang saham untuk aksi korporasi Perseroan penambahan modal usaha. Hal ini diputuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang merupakan lanjutan dari rangkaian agenda RUPSLB yang sebelumnya sudah digelar pada Agustus 2022.
Salah satunya melalui penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68.072.851.377 saham (PMHMETD).
Aksi korporasi ini untuk konversi utang Garuda kepada kreditur sehubungan dengan Putusan Homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 22.970.514.286 saham melalui penambahan modal tanpa memberikan HMETD.
Total utang yang akan dikonversi adalah maksimal Rp 4,2 triliun menjadi saham, mengacu pada ketentuan POJK 14/2019 (PMTHMETD, dan bersama-sama dengan PMHMETD Penambahan Modal).
Kemudian RUPSLB lanjutan tersebut menyetujui pengeluaran saham seri C yang memiliki hak-hak atas saham sama dengan klasifikasi saham seri B dengan nilai nominal saham serendah-rendahnya Rp 182 per saham.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan, persetujuan yang telah diberikan pemegang saham melalui gelaran RUPSLB Lanjutan menjadi milestone penting dalam upaya perseroan untuk terus mengakselerasikan misi transformasi kinerja yang salah satunya kami perkuat melalui langkah restrukturisasi maupun berbagai kebijakan strategis penyehatan kinerja usaha secara jangka panjang.
Dia menjelaskan RUPS ini mempertegas komitmen perseroan terhadap realisasi rencana perdamaian yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari mayoritas kreditur melalui putusan hasil homologasi PKPU pada bulan Juli 2022 lalu.
"Sehingga kami berharap hasil putusan RUPSLB Lanjutan ini, akan dapat mengakselerasikan proses transformasi kinerja utamanya melalui restrukturisasi yang diharapkan dapat rampung pada akhir tahun 2022 ini dan tahun depan diproyeksikan akan menjadi momentum penting bagi perusahaan mewujudkan misi dalam menjadi entitas bisnis yang lebih sehat, kompetitif, dan profitable," ujar Irfan, dalam keterangan tertulis Jumat (14/10/2022).
Pemanfaatan modal usaha di halaman berikutnya. Langsung klik
(kil/hns)