George menyebut bisnis serupa di luar negeri sudah membuktikan berhasil mencatat kinerja dan antusiasme investor yang positif.
"Perusahaan lain pun yang sejenis di luar sudah IPO karena besar dan berkelanjutan. Siklusnya itu siklus positif karena pelanggan dari mana pun juga mau dari platform Blibli, Tiket.com maupun Ranch," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya mengapa berani IPO saat ada ancaman resesi global, CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto optimis perekonomian nasional tidak akan seperti negara lain yang terancam resesi akibat pelemahan ekonomi global. Indonesia disebut masih menjadi negara paling baik dari segi pertumbuhan ekonomi.
"Kita ini beruntung karena kita di Indonesia. Dari data yang ada di dunia, Indonesia masih menjadi negara paling baik dari segi pertumbuhan ekonomi," ujar Kusumo.
Berbagai indikator ekonomi lain menunjukkan optimisme terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Hal itu terlihat dari indeks keyakinan konsumen yang masih tinggi, serta Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur yang masih terus ekspansif.
"PMI-nya bagus, secara trade surplus dengan komoditas bumi. Konsumsi dari energi bertambah. Yang paling gampang, kesannya bukan joke (lelucon) ternyata jalanan makin macet. Artinya aktivitas ekonomi terus berputar," tuturnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku akan tetap monitor perkembangan inflasi yang menghantui pertumbuhan ekonomi. Terkait industri pasar modal sendiri, pihaknya optimis bahwa Indonesia tidak akan seperti negara lain karena pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatat kinerja positif.
"Apakah akan ada dampak inflasi di luar negeri atau segala macam? Kita akan terus memonitor. Kita tetap optimistis tapi nggak boleh terlena dan panik. Kita hidup di Indonesia dan ikut berkontribusi, jadi tetap berkonsumsi. Di Indonesia masih mendukung yang membuat kami terus melangkah dan masuk ke bursa," tandasnya.
(aid/das)