PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk berencana melakukan secondary offering atas saham yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO. Emiten berkode saham GOTO ini sedang menjajaki rencana ini dengan para pemegang saham pra-IPO.
Melalui langkah ini, GOTO bakal memfasilitasi atau menjadi 'makcomblang' investor pra-IPO atau investor lama yang berniat melepas saham ketika penguncian atau lockup saham dibuka pada 30 November mendatang.
Corporate Secretary Koesoemohadiani menjelaskan hal ini dilakukan untuk memfasilitasi suatu penjualan yang terstruktur melalui pasar negosiasi. Perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas kepemilikan saham GoTo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, perseroan tidak akan menerima dana apabila terjadi transaksi. Namun di sisi lain, GoTo juga membuka peluang transaksi secondary offering itu bisa terlaksana.
"Tidak ada jaminan yang diberikan bahwa transaksi akan terlaksana, dengan memahami bahwa setiap transaksi bergantung pada kondisi pasar dan situasi makro ekonomi," papar Koesoemohadiani dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).
Sebelumnya, GOTO dikabarkan sedang merayu Alibaba Group Holding Ltd dan SoftBank Group Corp untuk tidak buru-buru menjual kepemilikan sahamnya setelah lock up periode berakhir bulan depan. Dua investor awal GOTO itu menguasai saham sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun.
Langkah ini dilakukan dalam upaya mencegah harga saham GoTo jatuh pada 30 November mendatang. Berdasarkan sumber yang dikutip Bloomberg, banyak investor lain yang berniat melepas saham GOTO di tanggal yang sama.
Penjajakan penawaran secondary offering atas saham perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up atas saham tersebut pada tanggal 30 November 2022.