Gen Z disebut-sebut jadi investor yang dominan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Gen Z, berdasarkan informasi yang dirangkum detikcom, adalah mereka yang lahir pada rentang 1995 hingga 2010
Berdasarkan data jumlah single investor identification (SID) yang tercatat di KSEI pada 14 Oktober 2022, setidaknya 58,91% merupakan investor dengan usia 30 tahun ke bawah dengan total nilai asset sebesar Rp 52,77 triliun.
Data tersebut dipaparkan Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjelang hari Sumpah Pemuda, saya sangat mengapresiasi anak muda yang semakin menyadari pentingnya berinvestasi, khususnya di pasar modal. Dominasi mereka diharapkan dapat terus berlanjut, agar stabilitas pasar modal Indonesia dapat bertahan hingga masa mendatang," ungkap Uriep dalam keterangannya, Kamis (27/10/2022).
Uriep menambahkan, dominasi anak muda Indonesia terhadap pasar modal sejalan dengan upaya pengembangan regulator, salah satunya inisiatif yang telah dilakukan KSEI sejak tahun 2019 yaitu pembukaan rekening secara online.
Hingga 14 Oktober 2022, total jumlah investor pasar modal mencapai 9,87 juta, atau naik 31,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 7,49 juta. Termasuk di dalamnya 9,18 juta investor reksa dana yang mengalami peningkatan 34,30% dari tahun sebelumnya.
Kehadiran agen penjual efek reksa dana berbasis financial technology (fintech) menjadi faktor utama meningkatnya jumlah investor, hal ini terlihat dari 78,10% investor reksa dana membuka rekening melalui agen penjual reksa dana berbasis fintech.
Hingga 14 Oktober 2022, nilai aset yang tersimpan di KSEI mengalami peningkatan 7,22% dari Rp 5.639,11 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp 6.046,03 triliun, dengan komposisi nilai aset investor lokal mencapai 58,75%.
Di sisi lain, nilai reksa dana yang tercatat di KSEI mengalami penurunan 3,56% dari Rp 826,70 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp 797,25 triliun.