Saham GoTo Turun Telkomsel Tetap Cuan, Begini Analisanya

Saham GoTo Turun Telkomsel Tetap Cuan, Begini Analisanya

tim detikcom - detikFinance
Selasa, 06 Des 2022 11:02 WIB
Infografis Saham GOTO
Ilustrasi Saham GoTo (Foto: detikcom)
Jakarta -

Penurunan harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebagai dampak berakhirnya periode lock up pada 30 November lalu terus menjadi perhatian publik.

Salah satu isu yang kembali dimunculkan ke publik adalah turunnya nilai investasi PT Telkomsel di GOTO sebagai dampak penurunan saham tersebut.

"Investasi Telkomsel ini akan selalu dipersoalkan jika saham GOTO turun. Sebaliknya jika harganya naik, dan Telkomsel untung seperti pasca IPO lalu, isu itu menghilang. Padaha jelas sekali investasi Telkomsel untuk tujuan strategis jangka panjang dengan benefit sinergi yang besar, tidak dinilai dari gerakan saham jangka pendek," ujar Fendi Susiyanto, analis saham Finvesol Consulting, Selasa (6/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari investasinya di GOTO, Telkomsel menyampaikan bahwa perusahaan sudah mendapatkan banyak benefit.

Melalui berbagai sinergi yang dilakukan, pada tahun 2021 nilai bisnis yang diperoleh Telkomsel dari GOTO mencapai Rp 450 miliar. Sementara hingga kuartal I-2022, sejalan dengan banyaknya pengguna Gojek yang memakai produk Telkomsel, nilai sinergi dengan GOTO memberikan pendapatan sebesar Rp 150 miliar.

ADVERTISEMENT

"Telkomsel tentunya sudah menghitung secara detil risiko dan keuntungan bisnis yang akan mereka peroleh melalui investasi dan sinergi dengan GOTO. Membaiknya perekonomian dan makin tingginya aktivitas transaksi yang terjadi di ekosistem GOTO tentunya juga akan berdampak pada produk-produk Telkomsel. Perlu diingat bahwa digitalisasi dalam setiap transaksi di GOTO basis utamanya adalah telekomunikasi, dan itu adanya di Telkomsel," kata Fendi.

Berdasarkan perhitungan Telkomsel, potensi bisnis yang bisa diperoleh melalui sinergi dengan Gojek mencapai Rp 125 miliar perbulan atau sekitar Rp 1,5 triliun per tahun. Hitungan dengan didasari bahwa jumlah pengemudi Gojek sebagai pengecer (reseller) terus tumbuh secara tahunan.

Hal ini terlihat dari kenaikan transaksi pembelian paket di GoPulsa dan paket data di aplikasi MyTelkomsel menggunakan GoPay. Sementara, merchant GoFood juga bisa menggunakan paket data Telkomsel.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Analis saham MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, sebagai emiten Telkom dituntut untuk terus berekspansi menciptakan sumber pendapatan baru. Perseroan tidak bisa lagi hanya mengandalkan pendapatan 'voice'. Telkom harus mampu mengoptimalkan big data yang mereka miliki sehingga bisnisnya terus berkembang. Investor pun bisa mendapatkan persepsi positif terhadap aksi korporasi seperti itu.

"Jadi saya menilai, apa yang dilakukan Telkom dengan berinvestasi di GoTo lewat Telkomsel sudah tepat. Ini pure aksi korporasi yang ujungnya akan mendongkrak pendapatan Telkom. Mereka memang butuh ekspansi," ujar Edwin beberapa waktu lalu.

Sejumlah perusahaan sekuritas dalam risetnya tetap optimis kinerja saham GOTO akan kembali rebound. PT Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan target harga Rp 415/saham. Hal ini didasari oleh kinerja GOTO yang dinilai mencatatkan performa di atas ekspektasi analis.

Berdasarkan siaran pers Senin lalu (21/111/2022), manajemen GOTO mengungkapkan total nilai transaksi (gross transaction value/GTV) kuartal III naik 33% mencapai Rp161 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya dan melampaui pedoman kinerja yang telah ditetapkan yakni antara Rp151 triliun hingga Rp156 triliun.

Sementara itu, pendapatan bruto Q3-2022 juga naik 30% dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp5,9 triliun, mencapai batas atas pedoman yang ditetapkan antara Rp5,7 triliun hingga Rp6,0 triliun.

Konsensus Bloomberg hingga saat ini menunjukkan sebanyak 11 dari 20 analis dalam memiliki target rata-rata harga saham ini selama 12 bulan di level Rp 292,88 per saham. Harga tersebut 125% lebih tinggi dibandingkan harga pada penutupan Jumat siang sebesar Rp 132 per saham (2/11). Dengan situasi saat ini, 11 analis tersebut merekomendasikan beli saham GOTO. Sementara empat analis menyarankan hold dan 5 analis dalam konsensus Bloomberg itu lebih merekomendasikan jual kepada investor.


Hide Ads