IHSG Selasa Dibuka Melemah, Terus Mantul Kencang ke Zona Hijau

IHSG Selasa Dibuka Melemah, Terus Mantul Kencang ke Zona Hijau

tim detikcom - detikFinance
Selasa, 13 Des 2022 09:17 WIB
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (8/4) sore ditutup naik 83,46 poin atau 1,17 persen menembus level  7.210. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Jakarta -

Membuka perdagangan pagi ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah lagi namun berhasil berbalik melaju ke zona positif.

IHSG turun 17,59 poin (0,26%) ke 6.716 dibanding posisi penutupan perdagangan senin kemarin yang berada di posisi 6.734.

Setelah itu, IHSG melaju menguat hingga menyentuh 6.762 pada hanya berselang 10 menit setelah bel mulai perdagangan berbunyi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, ada sejumlah informasi yang turut mempengaruhi laju IHSG sepanjang hari ini.

Dari dalam negeri, pemerintah telah menetapkan rata-rata kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10% untuk tahun 2023 - 2024. Sementara rata-rata kenaikan tarif cukai rokok elektrik sebesar 15% dan hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) sebesar 6% dengan masa berlaku 5 tahun mulai 2023-2027.

ADVERTISEMENT

Pemerintah juga resmi menaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) lebih dari setahun (multiyear). Sementara itu, Badan Kepala Fiskal menyatakan, defisit APBN akan berada dibawah 3%. Hal tersebut karena kinerja ekonomi yang membaik sepanjang tahun.

Di sisi lain, penerimaan pajak hingga 6 Desember 2022 telah mencapai sekitar Rp1.580 triliun, telah melampaui target senilai Rp1.485 triliun.

Dari mancanegara, Inggris mencatat pertumbuhan GDP Oktober 2022 sebesar 1,5% YoY. Level tersebut meningkat dibanding periode sebelumnya yang tercatat 1,3% YoY. Adapun, periode bulanan tercatat meningkat 0,5% MoM dari sebelumnya yang masih terkontraksi -0,6% MoM.

Sementara itu, China dilaporkan segera menjual obligasi negara sebesar 750 miliar yuan atau setara dengan US$108 miliar. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan stimulus untuk mendukung kondisi perekonomian. Dari Amerika Serikat, Inflasi (CPI) AS November 2022 diprediksi mengalami penurunan 0,3% MoM atau 7,3% YoY.

(dna/dna)

Hide Ads