Perusahaan Media Grup Bakrie Cetak Pendapatan Rp 1,3 T tapi Masih Rugi Rp 1 T

ADVERTISEMENT

Perusahaan Media Grup Bakrie Cetak Pendapatan Rp 1,3 T tapi Masih Rugi Rp 1 T

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 14 Des 2022 19:30 WIB
Kamar dagang Indonesia (Kadin) akan menggelar dialog Capres dan Cawapres. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi dan Keanggotaan Anindya N. Bakrie dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/6/2014).
CEO VIVA Anindya Bakrie (Foto: Rachman Haryanto)
Jakarta -

PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berhasil mencatatkan pendapatan mencapai Rp 1,3 triliun year to date (ytd) September 2022. Pendapatan grup usaha media milik keluarga Bakrie ini ditopang oleh kinerja anak perusahaan, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA).

Direktur MDIA Arhya Winastu Satyagraha mengatakan, perusahaannya berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 992,5 miliar. Pendapatan tersebut naik dibandingkan periode yang sama di September 2021, yakni Rp 986,4 miliar.

"Dengan kondisi masih uncertant, kami dapat mempertahankan pendapatan di Rp 992,5 miliar (ytd). Yang cukup menarik, kita melakukan berbagai inisatif untuk mengendalikan biaya, tercermin di posisisi EBITDA yang sedikit membaik," ujar Arhya dalam Public Expose, di Gedung The Convergence Indonesia, Rasunan Said, Rabu (13/12/2022).

Tidak hanya itu, MDIA juga mencatata peningkatan laba bersih sebesar 122,8% yoy, dari Rp 40,3 miliar di September 2021 menjadi Rp 89,7%.

Sayangnya, perusahaan induk MDIA, VIVA, justru mencatatkan adanya peningkatan beban jika di banding September 2021. Perusahaan mencatat beban program dan penyiaran sebesar Rp 515,8 miliar, turun 5% dari 2021 yang mencapai Rp 543,1 miliar.

Kemudian ada beban umum dan administrasi sebesar Rp 663,1 miliar, turun 2,2% dari Rp 677,9 miliar. Selanjutnya ada beban penyusutan sebesar Rp 72,2 miliar atau naik 2,9% dari periode tahun sebelumnya yang berada pada Rp 70,1 miliar.

Dengan besaran beban yang ditanggung perusahaan yang lebih besar dari pendapatannya, akhirnya VIVA mencatatkan total rugi hingga Rp 1.095,2 miliar, bertambah 67,1% dari tahun sebelumnya yang mana angka rugi hanya sebesar Rp 655,4 miliar.

Arhya mengatakan untuk ke depannya, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya dalam memperbaiki kinerja keuangan dengan melakukan berbagai inovasi ke arah lini bisnis digital dan aksi korporasi.

(dna/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT