BRI Danareksa Sebut GOTO On Track Capai EBITDA Positif dengan Kasnya

BRI Danareksa Sebut GOTO On Track Capai EBITDA Positif dengan Kasnya

Jihaan Khoirunnissa - detikFinance
Selasa, 10 Jan 2023 09:31 WIB
Logo GoTo
Foto: Shutterstock
Jakarta -

PT BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih memiliki kas yang cukup kuat untuk mengantarkannya mencapai EBITDA positif pada tahun 2025. Karena itu perusahaan sekuritas yang berbasis di Indonesia ini merekomendasikan beli (buy) untuk saham GOTO dengan target harga Rp 196 dan potensi upside hingga 106,3%.

"Kami terus percaya bahwa GOTO dapat mencapai margin kontribusi positif di kuartal 3 2023 dan EBITDA dapat tercapai di tahun 2025 bahkan tanpa penambahan modal baru," ujar Niko Margaronis dalam riset terbarunya per 9 Januari 2023, dikutip Selasa (10/1/2023).

Lebih lanjut dia merinci sejumlah faktor yang menjadi landasan rekomendasi tersebut. Yakni peningkatan take-rate (komisi) Tokopedia untuk official store, peningkatan komisi untuk mitra driver di Singapura, peluncuran beberapa layanan premium seperti GoCar Kids dan GoCar Luxe, serta kepemimpinan pasar GoPay.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya kenaikan take-rate Tokopedia untuk official store itu dapat membantu meningkatkan take rate Tokopedia ke 4% di kuartal 2-2023.

"Kami memproyeksikan total nilai transaksi bruto [GTV] GOTO dapat bertumbuh sekitar 6 triliun rupiah di kuartal 4 2022, sejalan dengan target perusahaan atau bahkan bisa lebih karena terbantu dengan musim liburan. GOTO tampaknya juga akan mengalami pertumbuhan yang konsisten di 2023 sekitar 4% di setiap kuartalnya menyusul rangkaian penyesuaian biaya di platform mereka," katanya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan kenaikan pendapatan GOTO tahun 2023 menjadi Rp 22,93 triliun, dari yang semula 13,03 triliun di 2022 dan penurunan kerugian rugi EBITDA tahun 2023 menjadi Rp 16,47 triliun dari Rp 25,77 triliun di 2022.

Dengan proyeksi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp 196. Adapun target harga tersebut telah mempertimbangkan penurunan minat investor global terhadap saham sektor teknologi. Selain itu juga mempertimbangkan peluang pasar digital Indonesia yang dinilai masih sangat besar di masa depan serta keunikan ekosistem GOTO.

Diketahui pekan lalu, PT Samuel Sekuritas Indonesia juga merilis riset terbarunya soal emiten teknologi ini. Hasilnya, sekuritas ini mengerek rekomendasi saham GOTO menjadi beli (buy) dari tahan (hold) dengan target harga Rp 130/saham dengan potensi kenaikan 35,4%.

Di sisi lain, faktor pendorong lainnya yakni, Gojek juga menaikkan biaya komisi kepada pengemudi di Singapura dari 10% menjadi 15%. Biaya komisi juga masih lebih rendah dari Grab sebesar 20%. Gojek juga merancang diferensiasi untuk meningkatkan penetrasi pasar bagi pelanggan rumah tangga melalui peluncuran GoCar Kids dan XLKids. Di Jakarta, Gojek meluncurkan layanan khusus dan kendaraan mewah untuk segmen pasar baru (GoCar Premium).

Niko juga meyakini lini bisnis teknologi keuangan (tekfin) atau financial technology (fintech) yang dijalankan GoTo melalui GoTo Financial (GTF) akan menjadi pendorong pertumbuhan ekosistem Grup GoTo ke depan.

"Gofinancial adalah pendorong yang erat dan (menjadi motor) pertumbuhan ekosistem. [Dompet digital] GoPay akan tetap menjadi katalis utama. Dengan layanan GoFood, GoBiz, Gomodal, dan Gokashir, penetrasi GoPay akan makin berkembang," tulis Niko.

Apalagi mengingat saat ini sudah 20,5 juta UMKM yang terdigitalisasi dan pemerintah juga akan meningkatkan jumlah UMKM go digital mencapai 30 juta UMKM pada 2023.

Dengan pertimbangan ini, Niko memperkirakan GoTo bisa mencapai margin kontribusi positif pada kuartal 3 sampai kuartal 4-2023 dan EBITDA positif pada 2025 tanpa ada pendanaan baru. Margin kontribusi adalah rasio nilai dari profitabilitas dari masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo, sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses (opex).




(ega/ega)

Hide Ads