Jokowi Wanti-wanti Kasus Orang Terkaya di Asia Jangan Terjadi di RI

Jokowi Wanti-wanti Kasus Orang Terkaya di Asia Jangan Terjadi di RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 07 Feb 2023 07:30 WIB
Poster
Ilustrasi Presiden Joko Widodo (Foto: Edi Wahyono)

Kasus Adani Group

Dari catatan detikcom, masalah pada Adani Group bermula dari laporan Hindenburg Research. Laporan tersebut menuding Gautam Adani miliarder pemilik konglomerasi Adani Group telah menghindari pajak dengan memanfaatkan kawasan bebas pajak dan melakukan manipulasi harga saham perusahaan Adani Group.

Adani Group sendiri sudah membantah tuduhan tersebut. Bahkan perusahaan menyerang balik dengan mengatakan pihak yang menuduh tidak mengetahui hukum di India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Volatilitas di pasar saham India yang diciptakan oleh laporan tersebut sangat memprihatinkan dan telah menyebabkan penderitaan yang tidak diinginkan bagi warga India," kata Gautam Adani.

Laporan dari Hindenburg itu muncul bertepatan saat kerajaan bisnis Gautam Adani hendak menghimpun dana dari masyarakat dan investor asing dengan penjualan saham senilai US$ 2,5 miliar. Alhasil rencana itu batal karena dirinya mengalami kerugian hingga US$ 100 miliar.

ADVERTISEMENT

Gautam Adani sendiri merupakan pria asal Gujarat di India barat yang membangun bisnis kerajaannya dari nol. Setelah putus kuliah, dia jadi pedagang berlian di Mumbai.

Gautam Adani akhirnya memutuskan terjun ke perdagangan komoditas melalui Adani Enterprises yang didirikannya pada 1990-an. Saat ini kerajaan bisnisnya antara lain mencakup pelabuhan, bandara, tambang, pembangkit listrik dan memproduksi peralatan pertahanan.

Saat harga saham perusahaan melonjak dalam beberapa tahun terakhir, kekayaan bersih Gautam Adani naik sekitar 2.000%.

Kini, dirinya sedang menghadapi sederet masalah serius sampai bikin anjlok kapitalisasi pasar perusahaan Adani Group. Dirinya telah kehilangan US$ 48,5 miliar dari US$ 120 miliar kekayaannya menurut Bloomberg Billionaires Index.


(hal/das)

Hide Ads