Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menyoroti hal yang sama. Data yang dirilis pada 2021 mencatat bahwa kontribusi perempuan di Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Emiten dan Perusahaan Publik (EPP) di Indonesia masih kurang dari 50%. Tepatnya sebesar 38% saja EPP yang memiliki Dewan Komisaris perempuan pada 2020 dan 46% EPP yang memiliki Dewan Direksi perempuan pada tahun yang sama.
Seperti diketahui, keputusan GoTo menetapkan komposisi kepengurusan baru yang disahkan melalui RUPSLB Perseroan adalah sebagai langkah penting untuk memperkuat komitmen GoTo dalam tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) serta fokusnya pada efisiensi operasional Perseroan.
Para anggota baru Dewan Komisaris dan Direksi dinilai akan memberikan pandangan yang lebih beragam, kepemimpinan dan panduan yang kuat, dalam mendorong tujuan Perseroan mempercepat langkahnya menuju profitabilitas.
"RUPSLB hari ini (02/03) memberikan dorongan yang penting dalam meningkatkan GCG sebagai sebuah perusahaan terbuka. Pemegang saham kami telah menyetujui perubahan jajaran Komisaris dan Direksi kami yang akan memperkuat fungsi pengawasan dan manajemen Perseroan, dalam rangka memasuki babak baru perjalanan Perseroan. Perubahan ini dibuat bersamaan dengan restrukturisasi organisasional dalam tubuh Perseroan yang juga termasuk penunjukan presiden unit bisnis," ungkap Andre Soelistyo, Direktur Utama GoTo, dalam keterangan resminya.
(dna/zlf)