Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut terpuruk akibat sentimen Silicon Valley Bank (SVB) yang dinyatakan gagal bayar atau bangkrut. Pasar saham Indonesia hari ini ditutup anjlok 2,14%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan IHSG anjlok karena terimbas pelemahan pasar modal Amerika Serikat (AS) akibat Bank Silicon Valley bangkrut.
"Iya pasti karena dampak dari pasar modal di AS, Eropa merah, itu pasti akan dampak ke Indonesia karena yang dihajar itu perbankan. Secara jangka pendek memang berpengaruh sekali," kata Ibrahim saat dihubungi, Selasa (14/3/2023).
Melansir data RTI, tercatat IHSG ditutup di level 6.641. Angka itu turun 145 poin atau berkurang 2,14% dari posisi penutupan hari sebelumnya.
Bagaimana proyeksi ke depan? Ibrahim memperkirakan anjloknya IHSG efek bangkrutnya Bank Silicon Valley tidak akan berlangsung lama. Hanya berpengaruh secara jangka pendek.
"Ini kemungkinan besar hanya bersifat jangka pendek. Jangka panjangnya kemungkinan besar pasar modal di Indonesia masih cukup stabil. Kemungkinan besar dalam 2-3 hari ke depan pasar modal sudah kembali lagi menghijau," tuturnya.
Di sisi lain, bangkrutnya Bank Silicon Valley menjadi alarm untuk investor bahwa kenaikan Fed Funds Rate (FFS) di AS akan semakin nyata. "Ini yang sebenarnya membuat kekhawatiran dari pelaku pasar investor Bank Sentral AS," tambahnya.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menambahkan bahwa secara umum pelaku pasar masih mencermati perkembangan penyelesaian kasus ini dan melihat bagaimana dampaknya ke perekonomian.
"Sebagian ada yang wait and see, sebagian ada yang keluar dari pasar dulu sampai semuanya jelas," kata Ariston terpisah.
Saham Perbankan-Teknologi Amsyong
Saham di sektor perbankan dan teknologi diproyeksikan akan mengalami pelemahan dalam beberapa hari ke depan. Hal ini juga dikarenakan adanya sentimen Silicon Valley Bank yang dinyatakan bangkrut.
"Saham-saham berbasis teknologi dan perbankan memang sedikit mengalami penurunan, hampir investor melakukan taking profit, tetapi ini hanya bersifat sementara," kata Ibrahim.
Terpantau hari ini saham bank big caps melemah seperti BBCA, ditutup di level 8.325 atau turun 225 poin (2,63%) dibanding penutupan perdagangan sebelumnya.
Kemudian saham BBNI ditutup melemah 225 poin atau berkurang 2,50% ke level 8.775 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya. Lalu saham BMRI ditutup melemah 4,11% di posisi 9.925, sedangkan BBRI turun 2,48% atau 120 poin di level 4.710.
Selain saham bank big caps, saham TLKM dan GOTO juga ditutup melemah masing-masing 1,23% di posisi 4.020 dan 3,97% di posisi 121.
(aid/das)