Grup GoTo menyatakan terus melaksanakan strategi optimasi beban di seluruh kegiatan bisnis sepanjang kuartal keempat. Pertumbuhan monetisasi, seiring dengan efisiensi insentif dan promosi, mendorong perbaikan margin kontribusi grup kuartal empat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 254 basis poin, dan mencapai -0,4% dari keseluruhan nilai transaksi bruto (GTV).
Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) juga tumbuh 18% dibandingkan tahun sebelumnya mencapai Rp 162 triliun. Lebih lanjut, unit bisnis On-Demand Services mencatatkan margin kontribusi positif di kuartal keempat 2022, satu kuartal lebih cepat dari pedoman kinerja.
Pengelolaan Beban
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan sepanjang 2022 perseroan terus mencatatkan pertumbuhan konsisten di tengah ketidakpastian makroekonomi, seiring dengan pengelolaan beban secara menyeluruh, melalui pelaksanaan efisiensi struktural di seluruh bagian organisasi.
"Tujuan kami adalah mendorong penghematan beban usaha yang telah mendukung tercapainya perbaikan indikator profitabilitas lebih cepat dari perkiraan. Kami memandang positif capaian kinerja hingga saat ini, dan dengan posisi kas yang solid, kami meyakini bahwa perusahaan akan mencapai arus kas operasional positif, seiring dengan percepatan langkah menuju target profitabilitas di tahun ini," papar Jacky.
Posisi kas GOTO pada akhir kuartal keempat 2022 tercatat Rp 29 triliun. Perseroan juga memiliki fasilitas kredit dengan nilai Rp 4,65 triliun yang telah digunakan Rp 1,5 triliun. Dengan demikian, kata Jacki, posisi kas dan neraca Grup GoTo solid dan memadai untuk mencapai arus kas operasional positif. tanpa membutuhkan pendanaan eksternal tambahan.
Sepanjang kuartal keempat, jumlah konsumen loyal On-demand dan E-commerce tumbuh sebesar 19% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari 60% dari total GTV. Menurut Jacki, hal itu turut mendorong peningkatan margin kontribusi per pelanggan di kuartal empat, sebesar lebih dari 50% dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan semakin berkurangnya insentif. Bersamaan dengan itu, Perseroan mencatat peningkatan take rate (komisi dari transaksi) sebesar 234 bps (basis poin) dan 32 bps dari tahun sebelumnya, masing-masing untuk On-Demand Services dan E-Commerce.
(akn/ega)