Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka loyo pagi ini. Tepat pukul 09.00 WIB saat bel perdagangan berbunyi, IHSG terpantau berada di level 6.829.
Melansir data RTI, Jumat (5/5/2023), IHSG dibuka turun 0,63% ke level 6.829. Bersamaan dengan amblesnya IHSG, indeks LQ45 juga terpantau loyo, turun 0,58% ke posisi 946.
Beberapa menit setelah pembukaan, IHSG masih bergerak turun. Hingga pukul 09.05 WIB, IHSG terpantau turun lebih dalam ke level 6.799.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani melihat sejumlah sentimen yang bakal menggerakkan IHSG sepanjang hari ini.
Dari mancanegara, Hasil keputusan FOMC Mei 2023, The Fed Kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi kisaran 5% - 5,25%. Hal tersebut mencerminkan bahwa The Fed telah menaikkan suku bunga selama 10 bulan beruntun dan merupakan level tertinggi sejak 2007.
Sementara itu, Balance of Trade Amerika Serikat pada Maret 2023 tercatat defisit sebesar US$64,2 miliar, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang mencatat defisit US$70,6 miliar.
Sedangkan dari dalam negeri, informasi terkait Bank Indonesia yang baru saja melaporkan surplus anggaran setelah pajak pada periode tahun 2022 mencapai Rp 21,76 triliun.
Besaran tersebut lebih tinggi dibanding capaian tahun sebelumnya yang tercatat mencapai Rp19,17 triliun. Surplus tersebut dipicu oleh penghasilan BI yang lebih tinggi mencapai Rp 121,70 triliun dibanding beban yang ditanggung BI sebesar Rp 92,83 triliun.
Sementara itu, ekonomi Indonesia pada kuartal-I 2023 diproyeksi masih dapat tumbuh pada kisaran 5% YoY, dipicu oleh mobilitas masyarakat yang semakin meningkat sejak akhir tahun 2022.
Pada perdagangan kemarin (4/5) IHSG ditutup menguat sebesar +0,46% atau +31,30 poin di level 6.844,03. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.800- 6.945.
Simak Video "Video: IHSG Anjlok Parah, Ini Perbandingannya dengan saat Krisis '98 dan Covid-19"
(das/dna)