Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan pembahasan soal kesepakatan divestasi PT Vale Indonesia di tingkat pemerintahan sudah hampir rampung. Malam ini dia akan melakukan pertemuan dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif untuk melakukan finalisasi.
"Kelihatannya sih ini pembahasan sudah hampir final, tinggal konfirmasi sedikit aja," sebut Bahlil ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Kabarnya, divestasi yang dilakukan Vale Indonesia sebesar 14%. Soal hal itu, Bahlil bilang semua akan diputuskan malam ini.
"Jumlah dan berapanya nanti malam kami akan finalkan sama pak Menteri ESDM," ujar Bahlil.
Bahlil bilang pihaknya akan mengumumkan soal divestasi PT Vale Indonesia dalam waktu 1-2 hari ke depan. "Nanti 1-2 hari ini kami akan lakukan konferensi pers," ujarnya.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif enggan bicara banyak ketika ditanya soal kepastian divestasi Vale Indonesia. "Entar aja lah kita ngomong," ujarnya.
Ketika disinggung soal tenggat waktu yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau lebih tepatnya keputusan di bulan ini Arifin justru bertanya balik siapa yang menyatakan hari ini menjadi tenggat waktu terakhir.
"Lho yang bilang hari terakhir siapa? Kamu kali yang ngomong tuh," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memastikan nasib perpanjangan kontrak dan rencana divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk akan diputuskan bulan ini. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di Bandara Halim Perdanakusumah.
Rencananya, pemerintah ingin agar saham Vale sebesar 51% menjadi milik Indonesia. Rencana divestasi saham ini ditetapkan sebagai syarat perpanjangan kontrak karya pertambangan Vale Indonesia yang akan habis pada 2025 mendatang.
"Segera akan diputuskan, insyaallah bulan ini diputuskan," tegas Jokowi dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin (3/7/2023).
(hal/rrd)