Erick Minta Semua Pemegang Saham Vale Indonesia Tak Tolak Divestasi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 14 Agu 2023 13:48 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Dok. Kementerian BUMN
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar semua pemegang saham PT Vale Indonesia Tbk tak menolak proses divestasi ke holding tambang MIND ID. Divestasi dilakukan untuk memperpanjang izin operasional pertambangan di Indonesia yang akan habis 2025.

Pernyataan itu diungkapkan Erick ketika ditanya soal divestasi saham Vale Indonesia akan memotong kepemilikan saham Sumitomo Metal Mining dalam Vale Indonesia.

Erick juga mengatakan, Kementerian ESDM sudah sepakat dengannya untuk membuat aturan yang menguntungkan semua pihak. Namun, pada intinya dia meminta semua pihak tidak menolak melepaskan sahamnya jika diperlukan.

"Jadi gini kita ada kesepakatan hari ini bahwa kita dorong kementerian ESDM buat policy yang baik buat semua salah satunya ketika saya bicara kalau Freeport yang kerja sama internasional dan BUMN harus relinquish, dari private sector tambang juga relinquish," ungkap Erick di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).

"Mohon maaf bukan saya anti investasi asing ini kan policy harus relinquish. Kita harus ada transparansi kebijakan," tegasnya.

Sejauh ini, Erick bilang Kementerian ESDM juga mendukung apabila divestasi Vale Indonesia juga memangkas kepemilikan Sumitomo di perusahaan.

"Alhamdulillah Menteri ESDM mendukung, kembali kebijakannya ke beliau. Kita tunggu saja," ujar Erick.

Adapun saat ini, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79%. Sementara itu, holding BUMN tambang MIND ID menggenggam kepemilikan 20% dan Sumitomo Metal Mining 15,03%, sisanya publik 21,18%.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan sudah ada kesepakatan antara semua pihak bahwa divestasi yang akan dilakukan Vale Indonesia ke MIND ID sebesar 14%. Jumlah itu merupakan gabungan dari kepemilikan Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining.

Menurut Arifin, divestasi Vale sekarang ini tinggal dalam posisi business to business (b to b). Namun, kata dia, pada prinsipnya Vale setuju untuk melepas atau mendivestasikan lagi 14% sahamnya.

"Jadi Vale ini tinggal finishing," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).

"Prinsipnya Vale kan sudah mau untuk melepas share-nya lagi sehingga total kalau sudah jadi itu 54%. Dulu kan sudah divest 40%, sekarang 14%," pungkasnya.




(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork