Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir pekan lalu ditutup mengalami penguatan. Riset Mirae Asset Sekuritas menjelaskan IHSG ditutup naik 0,3% pada perdagangan Jumat. Sektor Material Dasar, Finansial dan Teknologi menjadi pendorong dengan saham-saham seperti TPIA, BRPT, BMRI dan GOTO. Namun investor asing tercatat melakukan penjualan bersih IDR1,3tr termasuk pada saham BBCA, ASII dan INCO.
Indeks saham AS turun. Selain mengantisipasi keputusan suku bunga FOMC, investor global juga masih mengkhawatirkan potensi terjadinya resesi akibat kenaikan suku bunga yang terlalu agresif dan reli harga komoditas energi baru-baru ini. Dow Jones turun 0,8%, S&P 500 turun 1,2%, Nasdaq turun 1,6%.
Pekan ini investor global masih akan menantikan keputusan suku bunga FOMC yang meskipun diperkirakan tidak berubah, namun patut dicermati pernyataan yang dikeluarkan, apakah cenderung hawkish atau dovish.
Sejumlah pengamat memperkirakan bahwa harga beras masih berpotensi mengalami kenaikan akibat musim kering (El Nino). Model bisnis social commerce semakin mengancam UMKM, Pemerintah diminta untuk bertindak dengan regulasi.
Berikut saham yang mengalami kenaikan:
PDES +24,80%. Destinasi Tirta Nusantara (PDES) medio 2023 meraup laba bersih Rp16,03 miliar. Melambung 290% dari periode sama tahun sebelumnya minus Rp8,4 miliar. Alhasil, laba per saham merangsek menjadi Rp22,43 dari episode sama tahun sebelumnya tekor Rp11,75.
NICL +2,97%. PT PAM Mineral Tbk (NICL) menyampaikan akan menguasai 50% porsi kepemilikan saham pada PT Sumber Mineral Abadi, perusahaan tambang nikel di Morowali Utara.
WOOD -1,38%. Manajemen PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menyampaikan bahwa kinerja tahun ini akan melambat seiring dengan besaranya tantangan bisnis yang dijalani perseroan saat ini.
Riset NH Korindo Sekuritas
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Morning Brief NH Korindo Sekuritas menjelaskan Pengusaha makanan dan minuman mulai memprediksi adanya kenaikan harga gula industri atau rafinasi yang akan semakin tinggi awal 2024. Proyeksi tersebut dipicu oleh rencana India untuk melarang ekspor pada Oktober 2023. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman, mengatakan meskipun India bukan negara utama asal impor gula bagi Indonesia, namun berhentinya stok dari India dapat berdampak pada harga rafinasi global.
Kondisi tersebut pun menjadi hal yang berat bagi para pelaku industri makanan dan minuman, terkhusus persoalan harga bahan baku yang melonjak sehingga menyebabkan harga jual produk yang tinggi. Dalam kondisi normal, harga gula industri di bawah Rp10.000 per kg. Dengan adanya lonjakan harga yang tinggi, para pengusaha kini tengah memutar otak untuk mengantisipasi bahan baku yang semakin mahal. Kondisi kenaikan harga bahan baku makanan dan minuman yang terus meningkat, maka kondisi tersebut akan berimbas pada harga jual produk jadi mamin yang diprediksi akan naik 10%.