Bank Israel menyatakan akan melepas cadangan devisa hingga US$ 30 miliar atau setara Rp 471 triliun (kurs Rp 15.710) untuk menyelamatkan mata uangnya, shekel, yang telah anjlok. Shekel Israel anjlok usai serang militan Hamas pada akhir pekan kemarin.
Dikutip dari CNBC, Selasa (10/20/2023), shekel melemah 1,63% menjadi 3,90 terhadap dolar AS. Ini merupakan nilai terlemahnya dalam tujuh tahun.
"Bank akan beroperasi di pasar selama periode mendatang untuk mengurangi volatilitas nilai tukar shekel dan menyediakan likuiditas yang diperlukan agar pasar dapat terus berfungsi dengan baik," tulis bank sentral dalam pernyataannya yang dirilis pada hari Senin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melepas US$ 30 miliar, Bank Israel juga akan menyediakan likuiditas ke pasar melalui mekanisme SWAP di pasar hingga US$ 15 miliar atau Rp 235 triliun.
"Bank Israel akan terus memantau perkembangan, melacak semua pasar, dan bertindak dengan alat yang tersedia jika dibutuhkan," lanjut bank sentral dalam keterangannya.
Pada hari Minggu, indeks acuan Israel, TA-35, ditutup turun 6,47%, menandakan kerugian terbesarnya dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Indeks tersebut naik 0,11% di jam pertama perdagangannya pada hari Senin setelah pengumuman yang dibuat oleh Bank Israel.
Tak hanya Israel, bursa Timur Tengah lainnya juga mengalami penurunan. EGX 30 Mesir menurun 0,6% pada hari Senin dan Indeks Tadawul All Share milik Arab Saudi menurun 0,55%.
"Perekonomian Israel sangatlah kuat," ucap Zvi Eckstein, mantan wakil gubernur Bank Israel. "Kecuali jika ada serangan fisik dari Iran, kemungkinan besar Israel akan berfungsi penuh secara ekonomi dalam waktu satu atau dua minggu," tambahnya.
"Mata uang Israel akan sedikit mengalami devaluasi karena baik masyarakat Israel maupun masyarakat asing akan mengurangi paparan mereka terhadap Israel seiring dengan meningkatnya risiko ekonomi Israel," ujar Eckstein, yang saat ini menjadi profesor di Tel Aviv University.
Sebagai informasi, pada hari Sabtu pagi, kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan darat, laut, dan udara kepada Israel. Serangan itu terjadi beberapa jam setelah ribuan roket dikirim dari Gaza ke Israel.
Lihat Video 'MER-C Minta Relawan di Gaza Tak Ikut-ikutan Perang':