Analis keuangan sepakat nilai tukar Dolar AS akan terus menguat terhadap Rupiah. Mata uang negeri Paman Sam puncaknya diyakini bakal menguat ke level Rp 16.000.
Naiknya tensi geopolitik setelah adanya konflik Israel dan Hamas diyakini menjadi biang keroknya. Konflik tersebut membuat ketidakpastian dirasakan oleh pasar, mata uang Dolar sebagai safe haven pun dipilih sebagai instrumen paling aman untuk dipegang oleh investor.
Bahkan, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan bisa jadi minggu depan Rupiah akan terus melemah dan membuat Dolar AS berada di level Rp 16.000. Menurutnya gongnya adalah invasi Israel ke Gaza, bila hal itu terjadi kemungkinan Dolar bakal menguat ke level Rp 16.000.
"Ada kemungkinan besar kalau rupiah tembus di Rp 15.900 akan kemungkinan besar Rp 16.000. Kemungkinan di minggu depan sudah tercapai itu Rp 16.000, karena kuncinya itu invasi Israel ke Gaza, kalau jadi melakukan invasi akan sangat besar kemungkinannya jadi Rp 16.000. Ini memang masalah eksternal yang terlalu kuat," ungkap Ibrahim kepada detikcom, Kamis (19/10/2023).
Analis pasar uang Lukman Leong juga mengamini pernyataan Ibrahim. Menurutnya, dengan tren penguatan Dolar hingga akhir tahun, bukan tidak mungkin Dolar AS bakal menekan Rupiah di level Rp 16.000.
"Potensi pelemahan Rupiah menembus Rp 16.000 sangat terbuka, mengingat Dolar AS diperkirakan masih akan terus kuat hingga paling tidak akhir tahun ini. Dengan perkembangan akhir-akhir ini, Dolar boleh dikatakan hampir pasti menyentuh Rp 16.000 dalam waktu dekat ini, kecuali ada perkembangan terbaru yang melemahkan dolar AS," ungkap Lukman Leong kepada detikcom.
Sementara itu, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra meyakini Bank Indonesia pasti akan melakukan intervensi untuk menahan laju penguatan Dolar AS. Meski begitu, melihat sentimen pendukung penguatan Dolar AS belum surut, nampaknya penguatan Dolar di level Rp 16.000 tidak terelakkan lagi.
"Untuk jebol ke Rp 16.000 mungkin tidak hari ini. BI mungkin masuk bila volatilitas hari ini terlalu tinggi. Tapi peluang ke sana, masih terbuka karena sentimen pendukung masih belum surut," ujar Ariston.
Simak Video "Dolar AS Menggila, Sentuh Level Rp 15.550!"
(hal/kil)