Analisis Pengamat
Analis sepakat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS didorong kuat oleh faktor eksternal, alias kondisi ekonomi di luar negeri. Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan faktor eksternal masih menjadi penyumbang tenaga dolar AS untuk menggencet Rupiah.
Menurutnya, rupiah melemah terhadap dolar AS disebabkan oleh naiknya imbal hasil obligasi AS dan kekhawatiran prospek suku bunga The Fed yang juga menguatkan mata uang negeri Paman Sam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investor pun mengantisipasi data PDB AS minggu ini yang diperkirakan akan tumbuh kuat 4,2% serta data inflasi PCE AS. Investor juga mengantisipasi sikap hawkish dari Powell yang akan kembali berpidato minggu ini," ungkap Lukman kepada detikcom.
Selain itu, kekhawatiran terus memanasnya perang Israel-Hamas juga menjadi faktor pendorong penguatan dolar AS. Perang memicu kenaikan harga minyak mentah yang pada ujungnya mengerek nilai tukar dolar AS.
"Faktor lainnya yang juga berperan adalah kekuatiran akan eskalasi perang Israel-Hamas dan harga minyak mentah dunia yang kembali tinggi," beber Lukman.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra juga mengamini faktor eksternal menjadi pemicu utama dolar AS terus berjaya. Perang Israel-Hamas memicu pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan beralih ke dolar AS sebagai safe haven.
"Kekhawatiran soal meluasnya konflik Israel-Hamas juga bisa mendorong pelaku pasar keluar dulu dari aset berisiko," ungkap Ariston kepada detikcom.
(hal/ara)