PT Unilever Indonesia Tbk (Perseroan) mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal 3 tahun 2023 (tidak diaudit). Pada periode kali ini, Unilever mencatat penjualan bersih mencapai Rp 10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3%.
Angka tersebut juga menunjukkan volume domestik Unilever tumbuh sebesar 4,3% jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk Ira Noviarti mengatakan margin kotor Unilever pada kuartal ini meningkat jika dibandingkan kuartal yang sama sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih pun juga tercatat hingga 21,0% year on year. Unilever pun membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini Perseroan mengumumkan hasil kinerja Q3 2023 dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3,3% yang didorong oleh peningkatan underlying volume sebesar 4,3%. Bisnis menunjukan kemajuan signifikan sebagai buah dari fokus yang konsisten dalam memperkuat fundamental bisnis. Hasilnya, kami berhasil meningkatkan volume share dalam tiga kuartal terakhir," ujar Ira dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2023).
"Perseroan tetap berkomitmen penuh untuk menjalankan lima prioritas strategis untuk pertumbuhan jangka panjang, diantaranya dengan memperkuat dan membuka potensi penuh dari merek-merek inti melalui inovasi yang berdampak dengan menawarkan manfaat yang unggul; dipadukan dengan komunikasi yang lebih menarik; program pengembangan pasar untuk meraih pengguna baru dan meningkatkan konsumsi; serta berinvestasi media pada level yang tepat," imbuhnya.
Ira memaparkan ada beberapa kategori yang turut mendorong pertumbuhan ini. Di antaranya adalah kategori home dan personal care yang mencatat pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,8% dan didorong oleh pertumbuhan volume sebesar 3,6%.
Menurut Ira peningkatan tersebut tidak terlepas dari inovasi merek Pepsodent melalui peluncuran kembali Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang yang menawarkan klaim keunggulan 10 kali lebih kuat dalam memperkuat gigi. Selain itu, pada kategori ini juga didukung oleh peluncuran Sunsilk anti dandruff juga semakin memperkuat posisi kami di segmen anti ketombe.
Sedangkan pada kategori Food dan Refreshment, Ira menambahkan perseroan mencatat penjualan domestik yang kuat dengan pertumbuhan sebesar 6,1%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan volume sebesar 5,7%.
Adapun pada unit bisnis Nutrition, merek-merek inti Unilever juga disebut tengah berfokus pada program pengembangan pasar. Salah satunya adalah Royco, merek kaldu sup yang terus menjalankan komitmen untuk mengedukasi konsumen tentang pentingnya asupan makanan sehat melalui serangkaian program edukasi tatap muka dan digital.
Sementara itu, Bango juga fokus menciptakan masakan yang lebih beragam dan lezat dengan menggunakan kecap, dengan memanfaatkan bahan-bahan seperti telur, tahu, dan tempe.
"Melalui berbagai resep sederhana namun lezat, kami percaya bahwa kami dapat mendorong lebih banyak orang untuk mencoba hidangan baru dan mengeksplorasi kegunaan produk kami. Pendekatan ini telah membantu kami menarik lebih banyak pengguna baru dan berhasil meningkatkan pemakaian pada existing user," terang Ira.
"Hasil kuartal ketiga kami menunjukkan bahwa kami bergerak ke arah yang tepat menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Dengan margin kotor yang kuat, didorong oleh program efisiensi, kami dapat meningkatkan investasi merek-merek kami dan aktivitas pengembangan pasar, sehingga menghasilkan pertumbuhan yang kompetitif," pungkasnya.
(akd/akd)