Resmi Mejeng di Bursa, Saham Emiten Udang Naik 10%

Resmi Mejeng di Bursa, Saham Emiten Udang Naik 10%

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 31 Okt 2023 10:21 WIB
Perusahaan yang bergerak di bidang budi daya tambak udang, PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi melantai di bursa hari ini. Saham perusahaan tercatat dengan kode saham UDNG.
Resmi Mejeng di Bursa, Saham Emiten Udang Naik 10%/Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikcom
Jakarta -

Perusahaan yang bergerak di bidang budi daya tambak udang, PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi melantai di bursa hari ini. Saham perusahaan tercatat dengan kode saham UDNG.

Dalam debut perdananya, saham UDNG berada di level Rp 110. Saham tersebut naik sebanyak Rp 10 atau 10% dari harga yang ditawarkan Rp 100 per saham.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan, perusahaan merupakan emiten ke-74 tahun ini. "Akan resmi menjadi perusahaan tercatat ke-74 dan menggenapkan total perusahaan tercatat menjadi 898," katanya di BEI Jakarta, Selasa (31/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyoman mengatakan, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan. Sebutnya, perusahaan harus meningkatkan kinerja. "Perusahaan dituntut extra effort untuk meningkatkan kinerja perusahaan, selalu adaptif tentunya, responsif terhadap perkembangan zaman," katanya.

Sebagai perusahaan tercatat, kata Nyoman, juga harus menjaga kepercayaan publik. "Sebagai perusahaan tercatat yang efeknya di-tradingkan di bursa maka trust menjadi aset yang berharga," katanya.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana diketahui, perusahaan menawarkan 500 juta saham atau sebanyak 28,57% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum kepada publik dengan harga Rp 100 per saham. Dari aksi korporasi ini, perusahaan memperoleh dana segar Rp 50 miliar.

Perusahaan yang bergerak di bidang budi daya tambak udang, PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi melantai di bursa hari ini. Saham perusahaan tercatat dengan kode saham UDNG.Perusahaan yang bergerak di bidang budi daya tambak udang, PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi melantai di bursa hari ini. Saham perusahaan tercatat dengan kode saham UDNG. Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikcom

Perusahaan juga menerbitkan 400 juta Waran Seri I atau sebesar 32% dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran, yang diberikan kepada setiap pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal penjatahan secara cuma-cuma.

Adapun ketentuannya, setiap pemegang 5 saham baru akan memperoleh 4 Waran Seri I di mana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru lerseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perseroan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 105 per saham.

Simak juga Video 'Komisaris William Tanuwijaya Jual 332 Juta Lembar Sahamnya di GOTO':

[Gambas:Video 20detik]



Perusahaan mau genjot ekspor. Cek halaman berikutnya.

Tambah Kolam Buat Genjot Ekspor

PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) akan menggunakan dana dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) untuk menambah kolam produksi. Emiten yang bergerak di budidaya udang ini menargetkan perolehan dana dari IPO sebesar Rp 50 miliar.

Direktur Utama Agro Bahari Nusantara, Vincent Lukito mengatakan, sebanyak Rp 40 miliar dari perolehan dana IPO akan disetorkan ke anak usaha. Dana itu akan digunakan untuk menambah 30-40 kolam produksi.

"Target peraihan dana sekitar Rp 50 miliar, di mana Rp 40 miliar akan kami setorkan untuk anak usaha kami PT Marina Bahari Sentosa. Dana itu akan kami lakukan untuk pembangunan kolam produksi lagi sekitar 30-40 kolam produksi," katanya.

Lanjutnya, sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan anak usaha. Dia mengatakan, saat ini kapasitas produksi udang perusahaan 250 ton setahun.

Dengan adanya tambahan kolam produksi baru, kapasitas produksi ditargetkan meningkat menjadi 850 ton per tahun.

"Sekarang kami ada 14 kolam produksi intensif dan super intensif. Total kami target sekitar 250 ton per tahun. Tapi ke depannya setelah pembangunan anak usaha target kami di angka 850 ton per tahun," katanya.

Seluruh hasil produksi udang dijual ke eksportir. Dia mengaku tak tahu kemana udang itu diekspor, tapi dia mengatakan mayoritas pasar udang di Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) hingga China.

"Saya kurang tahu karena saya jualnya ke eksportir, cuma mostly marketnya adalah Jepang, Korea, US, Europe and China," katanya.


Hide Ads