Saham Alibaba Group Holding Ltd Group melonjak sekitar 8% usai dibeli oleh pendirinya, Jack Ma dan Chairman Alibaba Joe Tsai. Harga saham perusahaan yang didirikan pada tahun 1999 itu sedang anjlok selama beberapa tahun terakhir.
Ma membeli saham senilai US$50 juta atau setara Rp 785 miliar (kurs Rp 15.713) pada kuartal IV 2023. Sementara Joseph Tsai membeli saham senilai US$152 juta atau setara Rp 2,38 triliun. Ini adalah pertama kalinya Tsai membeli saham Alibaba sejak 2017.
Melansir dari CNBC International, puncak harga sahamnya turun tajam pada tahun 2020 dan 2021. Saat itu, Ma secara terang-terangan mengkritik pejabat dan pengawas keuangan China. Imbasnya, rencana Initial Public Offering (IPO) salah satu cabang Alibaba, Ant Group pun gagal.
Tekanan geopolitik juga membebani perusahaan. Alibaba mengumumkan pada Maret 2023 akan memisahkan bisnis cloud-nya sebagai bagian dari perombakan perusahaan yang lebih luas.
Beberapa bulan kemudian, mereka membatalkan rencana tersebut dengan alasan adanya pembatasan ekspor semikonduktor AS terhadap teknologi yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan. Pada waktu yang sama, Ma mengatakan akan menjual 10 juta saham senilai US$870 juta melalui dua perusahaan yang dimilikinya, JC Properties Ltd. dan JSP Investment Ltd.
Saham Alibaba anjlok sekitar 21% sejak spin-off dibatalkan. Spin off ini menjadi bagian dari rencana perusahaan untuk membagi bisnis menjadi enam unit, terdiri dari e-commerce, media, dan cloud.
(rrd/rir)