Harga Nikel Lesu, Emiten Ini Pede Masih Bisa Cetak Untung

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Jan 2024 12:01 WIB
Ilustrasi saham - Foto: Shutterstock
Jakarta -

Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bijih nikel dan batu bara, PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) yakin bisa mencetak untung. Meski, harga nikel masih lesu.

Direktur Utama Sumber Mineral Global Abadi, Julius Edy Wibowo mengatakan, harga nikel memang fluktuasi. Namun, dia mengatakan, harga nikel US$ 15.000 per ton bukanlah yang terendah.

"Pertama-tama harga nikel itu memang selalu berfluktuasi dan menurut saya harga US$ 15.000 indeks London Metal Exchange bukan yang terendah, kita pernah mengalami di angka US$ 12.000. Jadi US$ 15.000 bukan yang terendah. Memang seperti komoditas apapun selalu berfluktuasi, buat kami selama kami masih bisa mendapatkan untung, operasional kita sangat efektif tidak ada masalah," terangnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Dia menargetkan pendapatan tahun ini Rp 1 triliun. Harga menjadi salah satu pendorong kinerja perusahaan.

"Kalau pendorongnya harga itu selalu fluktuasi tadi saya sampaikan angka US$ 15.000 itu bukan harga terendah yang pernah kita alami. Dan kami masih dapat untung yang cukup bagus di angka indeks LME US$ 15.000 kami cukup mendapatkan margin yang cukup oke, bukan yang terbaik tapi sudah jauh lebih baik dibandingkan kondisi terjelek," terangnya.

Sejalan dengan itu, pihaknya juga akan mendapat sumber nikel tambahan. Sebab, pihaknya akan mengakuisisi perusahaan tambang di Morowali Utara. Meski demikian, ia belum mengungkap nilai akuisisi tersebut.

"Kami sudah mendapatkan beberapa source, mohon ditunggu beberapa bulan lagi kita akan ada announcement ada corporate action, kita akan akuisisi perusahaan nikel semuanya untuk membangun market yang sustain," katanya.

Lihat juga Video 'Tawa Luhut Respons Cak Imin yang Sebut Hilirisasi Ugal-ugalan':






(acd/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork