PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa. Hal itu terjadi karena saham perusahaan mengalami kenaikan secara signifikan.
BEI melakukan suspensi pada saham tersebut dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan terhadap investor. Terkait hal tersebut, Direktur Utama NIKL Jetrinaldi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui atau tidak menerima informasi yang berkaitan tentang perusahaan.
"Perseroan beserta jajaran direksi dan dewan komisaris tidak mengetahui, tidak menerima, tidak mendengar, maupun membaca informasi yang beredar sebagai rumor tentang perseroan maupun terhadap jajaran direksi dan dewan komisaris,"" katanya dalam Public Expose Insidentil, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai, aktivitas pergerakan saham merupakan mekanisme pasar. Menurutnya, hal itu di luar kendali perseroan.
"Terhadap volatilitas dan aktivitas pergerakan harga saham perseroan, merupakan mekanisme dari pasar dan di luar kendali perseroan. Adapun atas semua informasi material telah disampaikan oleh perseroan kepada pemegang saham atau masyarakat melalui keterbukaan informasi," ujarnya.
Untuk diketahui, BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham NIKL. Suspensi berlaku pada perdagangan sesi I tanggal 20 Maret 2024 di pasar reguler dan pasar tunai.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL)," tulis BEI di keterbukaan informasi, Rabu (20/3).
Dalam sepekan terakhir harga saham NIKL naik hingga 56,25%. Sementara dalam rentan waktu satu bulan harga saham emiten timah ini melesat hingga 134,96%, dan saat ini harganya mencapai Rp 625 per lembarnya.
(acd/das)