Zimbabwe Rilis Mata Uang Baru, Nasib yang Lama Bagaimana?

Zimbabwe Rilis Mata Uang Baru, Nasib yang Lama Bagaimana?

Samuel Gading - detikFinance
Sabtu, 06 Apr 2024 18:30 WIB
Street traders sell various goods outside a supermarket on the streets of Harare, in this Monday, May, 22, 2023 photo. Shoppers in Zimbabwe are increasingly turning to street traders to buy what they need as the local currency plunges in value against the U.S. dollar.Street traders in cars, on bicycles or on foot clog sidewalks, roads and parking spaces. They sell items ranging from groceries to cosmetics, brooms, dog chains, car parts and medicines. (AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)
Ilustrasi//Geliat Pedagang Kaki Lima di Zimbabwe/Foto: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi
Jakarta -

Zimbabwe meluncurkan mata uang baru yang didukung emas dan mata uang asing untuk menggantikan mata uang lokal yang terpuruk pada Jumat (5/4). Peluncuran tersebut diharapkan dapat membuat perekonomian lebih stabil dan menurunkan inflasi.

Gubernur Bank Sentral Zimbabwe, John Mushayavanhu mengatakan bahwa mata uang baru tersebut bernama Emas Zimbabwe (Zimbabwe Gold/ZiG). ZiG diharapkan dapat meraih kembali kepercayaan masyarakat yang sempat enggan bertransaksi dengan mata uang lokal. Pasalnya, 80% transaksi domestik di negara tersebut kini dilakukan dengan mata uang asing.

Dolar Zimbabwe diketahui turun lebih dari 70% pada awal 2024, hal ini mendorong kenaikan harga 55% secara tahunan pada Maret dan membangkitkan kenangan pahit hiperinflasi di era kepemimpinan Robert Mugabe.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain merilis ZiG, John mengumumkan bank sentral juga mengatur ulang suku bunga utama dan menetapkannya di level 20%, turun signifikan dibanding suku bunga sebelumnya yang bertengger di angka 130%.

Dalam pernyataan kebijakan moneternya, Bank Sentral Zimbabwe (Reserve Bank of Zimbabwe/RBZ) mengatakan bahwa nilai tukar ZiG akan ditentukan oleh nilai tukar penutupan antarbank pada 5 April dan harga emas London pada tanggal 4.

ADVERTISEMENT

Bank Dunia menilai mata uang baru tersebut sebagai mata uang terstruktur, sebab didukung oleh sekumpulan mata uang asing dan logam mulia, khususnya emas, yang disimpan sebagai cadangan.

"Jika kami menerapkan langkah-langkah ini, kami perkirakan akan berdampak pada inflasi," kata John dikutip dari Reuters, Sabtu (6/4/2024).

Berbagai bank bakal mengubah saldo dolar Zimbabwe menjadi ZiG dalam waktu dekat, masyarakat diberi waktu 21 hari untuk menukar uang kertas dan koin lama mereka dengan mata uang baru.

Selain itu, Bank Sentral mengatakan pihaknya memiliki uang tunai US$ 100 juta atau Rp 1,58 triliun (kurs Rp 15.887) dan sebanyak 2,52 ton emas senilai US$ 185 juta atau Rp 2,93 triliun dalam bentuk aset cadangan.

(ara/ara)

Hide Ads