Saham sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor infrastruktur alias BUMN Karya terpantau meroket belakangan ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal isu tersebut.
Dikutip dari RTI, Rabu (10/7/2024), saham sejumlah BUMN Karya yang naik adalah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Selama sepekan terakhir, saham WIKA naik 41,89% dan 94,44% selama satu bulan terakhir, saham ADHI, naik 8,62% dalam sepekan terakhir dan 20% dalam satu bulan terakhir. Kemudian saham PTPP naik 15,20% dalam sepekan terakhir dan 13,22% dalam sebulan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi fenomena tersebut, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang, mengatakan pihaknya memantau dari waktu ke waktu pergerakan saham yang tidak wajar alias Unusual Market Activity (UMA).
"Semua saham itu kita pantau secara real time. Ada alat kita. Jadi setiap alert muncul, pastilah kita akan perlakukan, lihat apa yang terjadi," ucapnya di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2024).
Menurut Kristian, BEI juga memiliki parameter tertentu untuk melihat saham emiten yang melampaui batas wajar. Namun, dia tidak menjawab tegas jika kenaikan saham BUMN Karya wajar atau tidak wajar.
Baca juga: 6 Perusahaan Jumbo Antre Melantai di Bursa |
Kristian hanya menjelaskan bahwa pada prinsipnya BEI selalu memantau perdagangan saham untuk memberi perlindungan kepada para investor. Peringatan diberikan sebagai imbauan kepada masyarakat yang menaruh uang di pasar modal.
"Jadi tolong dicek lagi apakah keputusan investasi anda sudah ok atau nggak. Kita bukan melarang untuk pembelian ya, nggak, itu untuk perlindungan investor," pungkasnya.
Simak juga Video 'Pendatang Baru di BEI, SKB Food akan Gunakan Kode Saham RAFI':