PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencetak rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah. Selama 2024, total penjualan batu bara PTBA mencapai 42,9 juta ton atau tumbuh 16% secara tahunan (year on year/yoy).
Corporate Secretary Bukit Asam, Niko Chandra mengatakan pencapaian rekor penjualan tersebut ditopang oleh ekspor batu bara sebesar 20,3 juta ton pada 2024. Angka ini meningkat 30% secara tahunan (yoy).
Sebagai informasi, penjualan batu bara di PTBA pada 2020 mencapai 26,1 juta ton. Lalu naik menjadi 28,4 juta ton pada 2021. Penjualannya terus meningkat menjadi 31,7 juta ton di 2022 dan 37,0 juta ton pada 2023.
"Pencapaian rekor penjualan tersebut ditopang oleh ekspor batu bara sebesar 20,3 juta ton pada 2024, meningkat 30% secara tahunan. Adapun realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 22,6 juta ton, tumbuh 6 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Niko dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).
Baca juga: Perusahaan Galangan Siap Bangun Kapal Baru |
Niko menjelaskan penjualan batu bara PTBA didominasi oleh pasar domestik. Namun secara bauran, porsi ekspor semakin meningkat. Saat ini, porsi pasar domestik sebesar 53% dan ekspor 47%.
Dia mengklaim potensi pasar-pasar utama berhasil dimaksimalkan, seperti ekspor ke India berhasil meningkat 32% menjadi 6,4 juta ton. Selain itu, ekspor ke Vietnam, Thailand dan Malaysia naik signifikan. Penjualan ke Vietnam meningkat 250% menjadi 3 juta ton. Ekspor ke Thailand sebesar 1,6 juta ton, melesat 153% secara tahunan. Lalu ekspor ke Malaysia melonjak 221% menjadi 888,7 ribu ton.
Peningkatan penjualan batu bara PTBA juga didukung oleh realisasi produksi sebesar 43,3 juta ton dan angkutan batu bara sebesar 38,2 juta ton sepanjang 2024. Capaian produksi dan angkutan batu bara ini juga menjadi rekor tertinggi.
"Dengan kinerja operasional yang semakin cemerlang, Bukit Asam siap memberikan Energi Tanpa Henti untuk mewujudkan swasembada energi yang termasuk dalam Asta Cita, yang saat ini menjadi fokus pemerintah," tambah Niko.
Pada 2025, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 50 juta ton, penjualan 50,1 juta ton, serta angkutan 43,2 juta ton. Sejalan dengan itu, Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor eksternal yang dinamis.
Tonton juga Video: Gubernur Jambi Bakal Panggil Pengusaha Buntut Kisruh Aturan Truk Batu Bara
(acd/acd)