Saham Perbankan Kompak Merosot, Begini Respons Bos Bank BUMN

Saham Perbankan Kompak Merosot, Begini Respons Bos Bank BUMN

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 11 Feb 2025 19:15 WIB
Direktur BNI Royke Tumilaar
Foto: Dok. BNI
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami pelemahan selama beberapa terakhir. Pada perdagangan Selasa (11/2/2025) IHSG ditutup pada level 6.500-an, setelah dibuka pada level 6.648.

Dikutip RTI, Selasa (11/2/2025) IHSG ditutup melemah ke level 6.531 atau minus 116 poin (1,75%). IHSG bergerak di level tertinggi 6.658 dan level terendah 6.500.

Anjloknya IHSG juga diikuti saham-saham finansial yang juga melemah cukup dalam. Dalam hal ini, saham perbankan mayoritas terkoreksi. Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) melemah ke level Rp 4.010 per lembar saham atau minus 5,65% selama lima hari terakhir. PT Bank Negara Indonesia (BNI), juga minus ke level Rp 4.070 per lembar saham atau melemah 12,47% selama lima hari terakhir. Senada, PT Bank Mandiri Tbk juga melemah ke level Rp 4.880 per lembar saham atau minus 12,86% selama lima hari terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar menilai bukan hanya saham perbankan saja yang melemah, tapi juga sektor lain. Dia optimistis kondisi tersebut tidak berlangsung lama.

"Jadi, secara market semua mungkin IHSG masih lihat sesuatu yang bukan cuma perbankan, tapi banyak industri lain. Tunggu saja pasti naik balik lagi. Orang bagus-bagus perusahaannya," kata Royke saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan banyak faktor yang menyebabkan saham perbankan terkoreksi, seperti faktor eksternal, kondisi ekonomi global. Dia juga optimistis saham Bank Mandiri kembali ke level yang pernah dicapai sebelumnya.

"Banyak faktor ya, ada faktor sifat lebih global, makro indonesia, itu sedikit banyak juga menjadi faktor membuat harga saham kita, tapi kami punya keyakinan bisa menjaga. Secara perlahan kami lebih optimis, harga saham kembali ke level yang kami capai di tahun-tahun sebelumnya," kata Sigit.

Sementara itu, Direktur Utama Bank BRI Sunarso tak banyak berkomentar mengenai tren saham perbankan yang anjlok. Dia hanya bilang pihaknya akan melakukan buyback saham.

"Ada (buyback) nanti kita minta persetujuan di Rapat Pemegang Saham (RUPS)," terang Sunarso.

(rrd/rrd)

Hide Ads