Dicecar BEI soal Dana IPO Rp 9,3 T tapi Kas Boncos, Bukalapak Bilang Begini

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 26 Feb 2025 12:56 WIB
Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET
Jakarta -

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) buka suara soal dana hasil pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) yang masih mengendap sebesar Rp 9,3 triliun. Hal itu disampaikan Bukalapak merespons permintaan penjelasan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mulanya, BEI mempertanyakan kinerja Bukalapak yang masih mencatatkan kerugian dengan arus kas terakhir yang masih negatif, sementara porsi dana IPO masih sebesar Rp 9,3 triliun.

Direktur Utama Bukalapak, Willix Halim mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan evaluasi kinerja berbagai segmen usaha yang dimiliki untuk mengantisipasi penurunan arus kas. Ia mengatakan, Bukalapak juga telah melakukan langkah untuk meningkatkan performa keuangan dan mengurangi kerugian, salah satunya restrukturisasi.

"Perseroan memutuskan untuk melakukan restrukturisasi yang diumumkan melalui Keterbukaan Informasi pada 30 Oktober 2024. Melalui langkah restrukturisasi ini, Perseroan menargetkan arus kas yang semakin membaik, serta memperkuat posisi Perseroan untuk memaksimalkan penggunaan sisa dana IPO guna memberikan imbal hasil yang lebih baik bagi para pemegang saham," kata Willix dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (26/2/2025).

Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mengembangkan segmen usaha yang ada, kata Willix, Bukalapak menjalani proses transformasi yang diharapkan bisa mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih solid.

Dalam proses ini, Willix mengatakan Bukalapak akan mengalokasikan dana IPO secara selektif, hanya untuk entitas yang menunjukkan potensi pertumbuhan yang menjanjikan dan performa bisnis yang baik.

Bukalapak sendiri terbuka peluang melakukan akuisisi di industri lain yang dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan, entitas anak usaha, dan portofolio.

"Kami akan terus mengevaluasi peluang-peluang tersebut dengan pendekatan yang hati-hati dan strategis, memastikan bahwa setiap investasi dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi Perseroan," ungkapnya.

Lebih jauh, Willix mengatakan bahwa Bukalapak mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengalokasian dana IPO, yang dijalankan melalui pemantauan berkala terhadap kinerja bisnis dan mempertimbangkan kondisi pasar.

Selain itu, Willix mengatakan Bukalapak juga memantau perekonomian secara keseluruhan dalam pengambilan keputusan strategis.

"Sementara menunggu pengalokasian dana IPO secara lebih efektif dan prudent, Perseroan akan menempatkan dana dalam investasi dengan tingkat risiko yang rendah, untuk menjaga stabilitas keuangan dan memastikan ketahanan arus kas," tutupnya.




(acd/acd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork