PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat utang sebesar Rp 25,4 triliun di tahun 2024. Namun, utang perseroan tercatat menurun sebesar 18,95% dari Rp 31,3 triliun di tahun 2023.
Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, penurunan utang menunjukkan aset perseroan yang terus mengalami perbaikan. Dari total utang perseroan, tercatat sebanyak Rp 9 triliun berasal dari perbankan.
"Utang ini sekarang (utang) Rp 25,4 triliun dan Rp 9 triliun itu utang bank," kata Entus dalam rapat dengan pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (5/3/2025).
Entus mengatakan, perseoran juga memiliki utang usaha sebesar Rp 10 triliun dan kewajiban lainnya seperti uang muka kontrak dan berbagai liabilitas tambahan. Dengan begitu, ia mengatakan total utang dengan mitra kerja sebesar Rp 10,5 triliun.
"Jadi totalnya kalau yang terkait dengan mitra kerja itu Rp 10,5 triliun," jelasnya.
Namun, Entus optimis perseroan tetap dapat tumbuh positif. Ia mengatakan, Adhi Karya mencatat pendapatan sebesar Rp 25 triliun di tahun 2024 yang berasal dari proyek JO Rp 11,7 triliun dan NJO sebesar Rp 13,3 triliun.
Sementara laba bersih, Adhi Karya mencatat sebesar Rp 252 triliun yang diperoleh dari laba JO yang naik hingga 89% di tahun 2024. Selain itu, EBITDA perseroan tercatat menurun 13,40% menjadi Rp 1,57 triliun dengan aset sebesar Rp 35 triliun.
"Untuk aset 2023 itu nilai asetnya Rp 40,4 triliun. Nah kemudian di 2024 ini turun ke Rp 35 triliun karena memang ada penyelesaian pembayaran untuk pekerjaan-pekerjaan yang sumber dananya dari perbankan maupun pembayaran-pembayatan ke suplayer," tutupnya.
Tonton juga Video: AQUA-Adhi Karya Terima Anugerah Kontribusi Ekonomi Kemasyarakatan
(hns/hns)