Pendapatan GOTO 2024 Capai Rp 15,6 T, Beban Terus Berkurang

Pendapatan GOTO 2024 Capai Rp 15,6 T, Beban Terus Berkurang

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Rabu, 12 Mar 2025 17:51 WIB
Ilustrasi Logo GoTo
Foto: GoTo
Jakarta -

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merilis laporan kinerja keuangan sepanjang tahun 2024. Hasilnya perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan penurunan beban yang mengerek naik level profitabilitas induk usaha Gojek dan GoTo Financial ini.

Mengacu laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (12/3), pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 15,9 triliun di 2024, naik 8% dibandingkan dengan tahun 2024.

Di sisi lain, beban perseroan juga turun signifikan. Adapun total beban yang dicatat GOTO sepanjang 2024 mencapai Rp 18,1 triliun atau turun 28% dibandingkan tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa beban yang mengalami penurunan secara signifikan antara lain beban umum dan administrasi yang turun 22% menjadi Rp 4,4 triliun. Beban penjualan dan pemasaran juga turun 56% dari tahun lalu menjadi Rp 2,8 triliun.

Selain beban umum dan administrasi serta penjualan dan pemasaran, beban lain yang mengalami penurunan seperti beban pengembangan produk yang juga turun 50% menjadi Rp 1,8 triliun.

ADVERTISEMENT

Beban operasional pendukung juga turun 43% menjadi Rp 976 miliar dan serta beban penyusutan dan amortisasi turun 72% menjadi Rp 744 miliar pada 2024.

Penurunan beban yang signifikan di tengah pertumbuhan pendapatan membuat rugi usaha yang dicatatkan GOTO turun drastis.

Mengacu pada laporan keuangan Perseroan yang diaudit tahun 2024, GOTO mencatatkan rugi usaha Rp 2,2 triliun atau membaik 78% dibanding tahun sebelumnya.

Beban lain-lain GOTO mencapai Rp 3 triliun. Pos ini mencatatkan penurunan yang signifikan sebesar 96% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kerugian akibat goodwill yang dicatatkan oleh GOTO pada 2024 tidak sebesar pada tahun 2023.

Dengan demikian rugi tahun berjalan GOTO pun susut 94% menjadi Rp 5,5 triliun dari tahun sebelumnya merugi sebesar Rp 90,5 triliun.

(akd/ega)

Hide Ads