Emiten Sarung Tangan Cetak Laba Rp 286 M, Naik 83,7%

Andi Hidayat - detikFinance
Senin, 24 Mar 2025 14:31 WIB
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Emiten produsen sarung tangan, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK), berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 83,7% menjadi Rp 286,5 miliar hingga Desember 2024. Sementara pada tahun, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 156 miliar.

Perseroan mencatat penjualan bersih tumbuh 62,7% secara tahunan (yoy), dari Rp 559 miliar di 2023 menjadi Rp 910 miliar hingga Desember 2024. Penjualan neto meningkatkan margin laba kotor MARK dari 47% menjadi 49% menjadi Rp 468 miliar di tahun 2024.

"Tahun ini, MARK masih memiliki ruang untuk perbaikan guna mencapai kinerja yang lebih optimal," kata Sekretaris Perusahaan Yuriani Trisjoyo dalam keterangannya, Senin (24/3/2025).

Di sisi lain, MARK juga mencatat pertumbuhan di pasar ekspor sebesar 83% yang berkontribusi terhadap pendapatan. Adapun rinciannya, kontribusi penjualan terbesar ke Malaysia 48% dari total penjualan, Thailand 24%, China 13,5%, Vietnam 10,6%, dan negara-negara lainnya 4%.

"Diversifikasi pasar ini mencerminkan daya saing MARK di tingkat internasional sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi permintaan global yang terus meningkat," ungkap Yuriani.

Penjualan ekspor MARK mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 74% yoy, meningkat dari Rp 435 miliar menjadi Rp 756 miliar. Di tengah dinamika nilai tukar, apresiasi rupiah terhadap dolar AS justru dianggap memberikan dampak positif bagi perseroan.

"Kondisi ini semakin memperkuat daya saing MARK di pasar global serta berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas bagi Perseroan," jelasnya.

Dengan pertumbuhan tersebut, MARK yakin dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin global di industri cetakan sarung tangan. Saat ini, utilitas pabrik telah mencapai 66%, naik signifikan dari sebelumnya 40%.

Peningkatan ini menciptakan efek economies of scale, di mana biaya produksi per unit menjadi lebih rendah seiring dengan meningkatnya volume produksi. Dengan penurunan biaya produksi, profitabilitas perusahaan turut mengalami perbaikan, tercermin dari meningkatnya margin laba bersih yang sebelumnya 27% pada 2023 naik menjadi 31%.

"Perseroan akan terus berupaya meningkatkan utilitas pabrik. Selain itu, Inovasi produk berkualitas dan berdaya saing tinggi juga terus dikembangkan sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri," tutupnya.




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork