Istana Buka-bukaan Biang Kerok IHSG Rontok!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 26 Mar 2025 11:41 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) jadi sorotan beberapa waktu ini. IHSG seringkali mengalami pelemahan yang cukup dalam, puncaknya beberapa waktu lalu IHSG sempat rontok hingga 6% bahkan sempat dihentikan perdagangannya.

Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) buka suara soal fenomena ini. Juru Bicara PCO Dedek 'Uki' Prayudi mengatakan banyak pihak yang menyebutkan biang kerok anjloknya pasar saham karena bursa efek ditinggal investor asing karena rendahnya kepercayaan kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Uki menepis anggapan itu, dia mengakui arus modal keluar secara besar-besaran memang terjadi. Namun hal itu terjadi karena tren pasar bukan karena investor tidak percaya dengan pemerintah Prabowo. Pasar menurutnya sedang mencari aset yang lebih aman di tengah gonjang-ganjing ekonomi dunia.

"Faktanya investor itu sebenarnya sedang melepas kepemilikan saham di seluruh dunia. Untuk apa? Untuk membeli aset yang lebih aman, misalnya seperti emas," beber Uki dalam unggahan di Instagram @pco.ri, Rabu (26/3/2025).

Tren pasar tadi membuat instrumen saham jadi kurang diminati. Bahkan, Uki memaparkan beberapa indeks saham besar di Wall Street bursanya Amerika Serikat juga mengalami penurunan selama sebulan ke belakang.

"Nah ini akibatnya semua bursa itu turun. Jadi nggak cuma IHSG ya. Indeks S&P 500 misalnya itu dalam 1 bulan, dia tuh turunnya udah 10%. Dan harga emas otomatis ya melejit naik dong," sebut Uki.

Surat Utang Laku Keras
Uki lantas menegaskan iklim investasi di Indonesia masih dipercaya pasar. Indikatornya adalah saat pemerintah menerbitkan surat utang negara (SUN), pembelinya cukup banyak. SUN laku keras hingga menghimpun dana menembus Rp 28 triliun, pembelinya ada 23% dari institusi asing.

"Sementara di dalam negeri, pemerintah juga sedang menerbitkan surat utang negara atau SUN. Dan nggak main-main ya uang yang terkumpul dari SUN itu tembus Rp 28 triliun," papar Uki.

"Ini justru menggambarkan kepercayaan pasar terhadap pemerintah, di samping mengalihkan modal dari IHSG tadi ke SUN tadi," lanjutnya menegaskan.

Dia pun menegaskan iklim investasi Indonesia masih terjaga dengan baik. Indikator ekonomi juga menunjukkan angka yang positif, seperti misalnya defisit yang tetap terjaga di 2,5% dari PDB, penerimaan pajak bruto yang mengalami kenaikan 6,6%, hingga penawaran surat berharga negara yang laku keras.

"Jadi teman-teman nggak usah khawatir sekali lagi, iklim investasi tetap terjaga baik. Dan pemerintah bekerja keras siang malam untuk menjaga iklim ini tetap baik," kata Uki.

Simak Video: Korelasi IHSG dan Kondisi Ekonomi Indonesia




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork