Tak Rombak Susunan Direksi, Phapros Targetkan Penjualan Naik 20%

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 01 Jul 2025 09:18 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

PT Phapros Tbk (PEHA) mencatatkan penjualan pada kuartal I/2025 sebesar Rp 200,67 miliar atau naik 17,32% dibandingkan dengan Q1/2024 Rp 171,04 miliar. Pertumbuhan penjualan ini ditopang oleh penjualan obat-obatan segmen obat over the counter (OTC), yaitu obat yang bisa dijual bebas tanpa resep dokter, yang meningkat 79% YoY dan segmen obat resep (etikal) yang berhasil tumbuh 40% YoY.

Sementara perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2025 di atas 20% secara tahunan (year-on-year/YoY). Phapros optimistis target tersebut akan tercapai karena indikasi positif sudah terlihat pada kinerja penjualan sepanjang kuartal 1/2025 yang tumbuh 17,23% YoY.

Plt. Direktur Utama PT Phapros, Ida Rahmi Kurniasih, menyatakan pencapaian perusahaan pada kuartal I/2025 menjadi bukti atas perbaikan fundamental Perseroan yang telah dimulai sejak 2024. Kinerja kuartal 1/2025, menurutnya, juga menjadi indikator bagus bagi Phapros untuk merealisasikan target pertumbuhan penjualan sepanjang tahun 2025 di atas 20%.

"Melihat pencapaian kinerja pada kuartal I/2025 dan perkembangan hingga hari ini, kami optimistis target pertumbuhan penjualan Phapros pada tahun 2025 sebesar 20% akan tercapai. Hal ini ditambah dengan semakin solidnya kerja sama di seluruh lini perseroan. Dengan disiplin yang baik dan monitoring yang ketat saat mengeksekusi program kerja, memberikan dampak positif dalam upaya perbaikan berkelanjutan," ujar Ida usai dalam keterangan resmi, Selasa (1/7/2025).

Dalam RUPST, diputuskan juga tidak terdapat perubahan susunan Pengurus Perseroan. Pada kesempatan yang sama, PEHA juga sukses menggelar public expose 2025 yang dihadiri sebanyak 20 partisipan (tidak termasuk manajemen dan karyawan Perseroan) pada Senin, 30 Juni 2025.

Ida menjelaskan perluasan pasar ekspor merupakan salah satu strategi Phapros dalam meningkatkan penjualan, karena potensinya sangat menjanjikan. PEHA menargetkan peningkatan nilai ekspor produk obat-obatan sebesar 25% pada tahun 2025.

Untuk mencapai target tersebut, Phapros terus menjajaki peluang penambahan ekspor ke negara-negara seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, Malaysia dan Peru. Bahkan pada tahun 2026, perusahaan siap merambah pasar Myanmar dan Papua Nugini.

"Ke depan masih sangat terbuka pasar negara-negara lainnya. Ini menunjukkan bahwa Phapros mampu memenuhi standar mutu, harga yang bersaing dan sistem manajemen kualitas yang handal dan berstandar global. Untuk itu, kami juga terus melakukan inovasi produk baru", kata Ida.

Phapros berhasil melakukan efisiensi operasional sehingga memiliki likuiditas yang lebih baik dalam pengembangan bisnis . Untuk memperkuat posisinya di pasar farmasi dan menjaga pertumbuhan kinerja berkelanjutan, Phapros bakal segera merilis hasil inovasi berupa produk-produk baru pada tahun ini.

Ida menjelaskan, bagi Phapros sebagai perusahaan farmasi, peluncuran produk baru merupakan "darah segar" bagi perseroan. Hal ini dilakukan dengan penguatan portofolio produk baru yang bermargin bagus dan kerjasama strategis dengan Perusahaan Multinasional.

Dengan demikian produk baru yang dihasilkan dengan durasi pengembangan singkat dapat berdaya saing tinggi. Phapros telah memperkenalkan produk baru berupa obat anti tuberkulosis (OAT) di pertengahan tahun 2024. Produk inovasi berbentuk kaplet salut selaput ini akan meningkatkan kepatuhan para penggunanya sekaligus membantu pemerintah menekan penyebaran penyakit TB.

Di sepanjang tahun 2025 ini Phapros berencana untuk melakukan launching 9 (sembilan) produk baru antara lain menambah lini produk terapi untuk TB, produk antibiotik golongan cephalosporin, multivitamin, serta produk untuk stamina. Dengan amunisi produk baru ini, manajemen PEHA optimistis kinerjanya akan melejit di 2025.




(igo/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork