BRI dan Dunia Digital: Apa Kabar BRImo & Digitalisasi Layanan?

Stock Watchlist

BRI dan Dunia Digital: Apa Kabar BRImo & Digitalisasi Layanan?

Andi Hidayat - detikFinance
Kamis, 10 Jul 2025 08:30 WIB
BRImo
Foto: BRImo
Jakarta -

Digitalisasi menjadi salah satu strategi wajib yang dilakukan untuk menunjang bisnis sebuah perusahaan, tak terkecuali di sektor perbankan. Sebagai perbankan dengan basis nasabah dan kapitalisasi pasar terbesar di deretan emiten pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), berhasil menjawab tantangan digitalisasi tersebut.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tercatat telah melakukan sejumlah transformasi bisnis digital. Dalam hal layanan perbankan misalnya, BRI berhasil mengembangkan superapp BRImo yang tidak hanya mendongkrak transaksi, melainkan juga berkontribusi terhadap pendapatannya.

Sejak diluncurkan pada akhir Februari 2019 hingga akhir Maret 2025, BRImo tercatat memiliki jumlah pengguna 40,28 juta, tumbuh 26,26% secara tahunan (yoy) dibanding periode yang sama di kuartal I-2024. Pertumbuhan ini membuktikan komitmen BRI memberikan kemudahan nasabahnya dalam mengakses layanan keuangan digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah transaksi pengguna superapp tersebut juga tercatat meningkat yang pada kuartal I-2025 BRImo mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 1.599 triliun atau naik 27,79% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Capaian ini berasal dari 1,2 miliar transaksi finansial yang tumbuh 26,06% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

BRI juga tercatat menyabet beberapa penghargaan, salah satunya Mobile Banking Paling Inovatif pada Segmen Premium di detikcom Awards 2024. Penghargaan ini diberikan karena BRI berhasil mengembangkan layanan finansial di aplikasi BRImo.

ADVERTISEMENT

BRImo

Aplikasi BRImo tak terbatas sekadar transaksi, melainkan juga investasi. Aplikasi tersebut memuat fitur investasi dari berbagai instrumen, mulai dari rekening dana nasabah (RDN), surat berharga negara (SBN) ritel, BritAma Rencana, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), hingga tabung emas.

Untuk tabung emas, BRImo mencatat volume transaksi sebesar Rp 279,8 miliar dari sejak fitur ini diluncurkan pada Desember 2024 hingga Februari 2025. Tahun ini, BRI sendiri menargetkan pertumbuhan transaksi emas di BRImo hingga 85% yoy di 2025.

Menariknya, transaksi emas melalui BRImo ini dilakukan segmen masyarakat, di mana 17% portofolio investor merupakan generasi milenial. Selanjutnya generasi X dan baby boomers dengan masing-masing porsi portofolio 10%.

Selain itu, BRImo juga melayani loan on app (LOA) atau fitur yang memungkinkan para pemegang kartu kredit BRI memindahkan sejumlah dana dari limit yang ada pada kartu. Dengan fitur ini, nasabah dapat memindahkan dana tunai hingga 50% dari sisa kartu kredit BRI atau maksimal Rp 75 juta.

Hingga artikel ini dimuat, BRImo memiliki rating yang tinggi di sejumlah toko aplikasi digital. Google Play Store misalnya, BRImo meraih rating 4,7. Aplikasi ini memiliki lebih dari 100 fitur unggulan yang dinilai mampu menjawab berbagai kebutuhan nasabah dari beragam segmen.

Mulai dari layanan transaksi perbankan dasar, pembayaran tagihan, pembelian tiket, hingga investasi. BRImo juga mendukung transaksi lintas batas, yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi internasional secara praktis dan efisien.

Selain itu, BRI juga konsisten membangun ekosistem pembayaran digital, di mana hingga akhir Maret 2025 tercatat sebanyak 4,3 juta merchant QRIS dan 344 ribu merchant EDC yang tersebar di seluruh Indonesia.

Langkah digitalisasi BRI juga diakui lembaga riset Marketing Research Indonesia (MRI). Dalam hal ini, BRI menerima peringkat pertama dalam kategori Overall Digital Channel pada ajang Bank Service Excellence Monitor (BSEM) 2025.

BRI juga terbukti berhasil mengkombinasikan layanan hybrid melalui kehadiran AgenBRILink. Agen kemitraan ini juga mencakup setor dan tarik tunai, transfer dana, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, tiket, pembayaran cicilan, hingga top-up uang elektronik BRIZZI.

Sepanjang periode Januari hingga Mei 2025, BRI mencatat sebanyak 443 juta transaksi melalui 1,19 juta AgenBRLink yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia. AgenBRILink tercatat menyumbang pendapatan non-bunga (fee based income) mencapai Rp 643 miliar untuk perseroan. Dengan strategi dan eksekusi yang baik, AgenBRILink mampu menciptakan peluang usaha bagi masyarakat.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam paparan kinerja kuartal I 2025 pada Rabu (30/4/2025) mengatakan, perseroan memiliki customer base yang besar, di mana hingga akhir Maret 2025 tercatat ada lebih dari 221 juta rekening simpanan serta 211 ribu user QLola di segmen korporasi. Menurutnya, capaian ini bukan sekadar angka melainkan bukti fundamental BRI yang kuat menuju universal banking.

"Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025, ke depan BRI optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global," ujar Hery.

Untuk diketahui, BRI membukukan kinerja positif pada kuartal I 2025. Sepanjang tiga bulan pertama, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 13,80 triliun. Sedangkan jumlah aset, hingga kuartal I 2025 tercatat sebesar Rp 2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% yoy.

Pertumbuhan ini ditopang segmen kredit yang tercatat tumbuh 4,97% yoy menjadi Rp 1.373,66 triliun di kuartal I 2025. Sepanjang kuartal I, penyaluran kredit BRI didominasi segmen UMKM dengan porsi 81,97% dari total kredit senilai Rp 1.126,02 triliun.

Pertumbuhan kredit BRI juga diikuti dengan manajemen risiko yang baik, non-performing loan (NPL) perseroan tercatat dari level 3,11% menjadi 2,97% hingga akhir kuartal I-2025. Rasio loan at risk (LAR) juga membaik dari 12,68% menjadi 11,12% di akhir Maret 2025.

Harga Saham Diramal Naik

Senior Technical Analyst Sucor Sekuritas Reyhan Pratama mengatakan, saham BBRI berada di jalur perbaikan fundamental. Menurutnya, perbaikan konsisten ini dapat meningkatkan valuasi saham BBRI ke level Rp 5.300 per lembar saham.

"BBRI berada di jalur perbaikan fundamental. jika tren ini berlanjut di semester II/2025, maka tekanan laba bisa makin mereda dan valuasi Rp5.300 menjadi realistis untuk dicapai kembali," jelas Reyhan kepada detikcom, Selasa (8/7/2025)..

Namun, terang Reyhan, saham BBRI masih dalam tren turun dan belum menunjukkan tanda pembalikan arah. Menurutnya, dari sisi teknikal saham BBRI masih membutuhkan waktu agar harga berbalik arah.

"Untuk sementara beli bisa di area Rp 3.730 atau Rp 3.350," ungkapnya.

Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan, laba bersih BRI terus mengalami pertumbuhan seiring dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK). Menurutnya, tren pertumbuhan ini akan semakin menguatkan kinerja bisnis utama perseroan, yakni pada segmen kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Diketahui, DPK BRI mencatat pertumbuhan menjadi Rp 1.423,87 triliun. Adapun komposisi DPK perseroan hingga akhir Mei 2025 yakni, giro tumbuh 7% menjadi 387,21 triliun, tabungan naik 5,03% menjadi Rp 538,56 triliun, deposito tercatat Rp 498,09 triliun.

"Permintaan kredit di semester kedua, tren penurunan suku bunga acuan dari BI (Bank Indonesia) itu juga akan terus dilakukan. Sebenarnya BI sudah menurunkan suku bunga acuan di semester I, satu kali. Jadi wajar saja per Mei ini mengalami kinerja dari sisi laba bersih dan DPK-nya," ujar Nafan kepada detikcom, Minggu (6/7/2025).

Menurut Nafan, pergerakan harga saham BBRI masih berpotensi naik hingga Rp 4.490 per lembar. Saat ini, harga sama BBRI berada di level Rp 3.670 per lembar.

Namun, ia menilai angka tersebut masih bisa terus tumbuh jika BRI mampu meningkatkan pertumbuhan kreditnya dua digit di semester II tahun ini. Menurutnya, meningkatkan rasio kredit perlu perjuangan yang luar biasa.

Pasalnya, permintaan kredit di sektor UMKM diprediksi menurun lantaran kebijakan pemutihan. "Tapi paling tidak, di tengah valuasi yang menarik ini, dari BBRI secara technical rata-rata di bawah medium, ini semestinya investor akan mencermati, investor asing juga akan terus meningkatkan kepemilikan sahamnya," jelasnya.

Rekomendasi Saham BBRI

Mirae Asset Sekuritas Indonesia (4/7)

Investor direkomendasikan untuk Accumulative Buy Saham BBRI dengan target price (TP) atau rentang harga Rp 4.490.

PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (5/7)

Investor direkomendasikan Buy saham BBRI di TP Rp 4.800.

Sucor Sekuritas (8/7)

Investor direkomendasikan Buy saham BBRI di TP 5300. Namun untuk saat ini, investor dapat membeli saham BBRI di area Rp 3.730 atau Rp 3.350

Bina Artha Sekuritas (8/7)

Investor direkomendasikan untuk Hold/Buy on Weakness saham BBRI pada TP atau rentang harga Rp 3960, Rp 4100, Rp 4230 dan Rp 4370. Kemudian disarankan membeli di rentang harga Rp 3520-3630.




(ara/ara)

Hide Ads