Pasokan Gas Bumi Seret, Penjualan PGN Turun

Pasokan Gas Bumi Seret, Penjualan PGN Turun

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 10 Sep 2025 13:11 WIB
Petugas meninjau instalasi di Kantor Kalimantan Jawa Gas yang berlokasi di Kawasan Industri Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Senin (28/7/2025).
Ilustrasi/Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Jakarta -

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mengalami penyusutan volume niaga gas di paruh pertama tahun 2025 sebesar 1,1% menjadi 832 BBTUD. Adapun pada semester I 2024, volume niaga gas PGN tercatat sebesar 841 BBTUD.

Direktur Komersial PGN, Aldiansyah Idham, menjelaskan penurunan niaga gas perseroan terjadi imbas penurunan pasokan gas bumi dari wilayah pemasok utama perseroan. Selain itu, terjadi penurunan permintaan dari sisi pelanggan.

"Secara year-on-year, sampai dengan Juni 2025 pencapaian volume niaga gas mengalami penurunan sebesar 1,1%. Dibandingkan dengan priori yang sama tahun lalu, yaitu menjadi 832 BBTUD. Hal ini disebabkan baik pasokan gas bumi dari lapangan gas pemasok utama di wilayah Sumatera dan Jawa dan demand di sisi pelanggan mengalami penurunan," ungkap Aldi dalam acara Public Expose Live secara virtual, Rabu (10/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aldi juga menyebut, 43% dari total volume niaga gas PGN disalurkan kepada pelanggan penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) di semester I 2025. Adapun rincian sektor pelanggan PGN yakni, pembangkit listrik sebesar 27%, kimia 18%, keramik 10%, makanan 9%, besi dan kaca masing-masing 6% dan 5%, serta sisanya sebesar 25% adalah pelanggan lain termasuk pupuk.

ADVERTISEMENT

"Sampai dengan Juni 2025, 43% dari 832 BBTUD volumen niaga adalah gas yang dialihkan kepada pelanggan harga gas bumi tertentu," jelasnya.

Aldi menerangkan, perseroan melakukan penambahan gas regasifikasi atau mengubah Liquefied Natural Gas (LNG) untuk kesediaan stok. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keandalan PGN dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Sementara jika dilihat berdasarkan sumber pasokan gas, terang Aldi, 43% berasal dari Pertamina Group. Kemudian sebesar 57% lainnya dari pemasok lainnya, termasuk dari blok Corridor di Sumatera.

"Sampai dengan semester satu ini, bauran pasokan gas terdiri dari gas pipa sebesar 90% dan LNG sebesar 10%," jelasnya.

Simak juga Video 'Anugerah Ekonomi Hijau: PGN hingga Wuling Sabet Kategori Program Ramah Lingkungan':

(rrd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads