Rugi Kimia Farma Berkurang, Tinggal Sisa Rp 135 M

Rugi Kimia Farma Berkurang, Tinggal Sisa Rp 135 M

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 11 Sep 2025 15:12 WIB
Apotek Kimia Farma
Foto: dok. Kimia Farna
Jakarta -

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mulai mencatat perbaikan kinerja keuangan di semester I-2025. Perusahaan farmasi pelat merah ini berhasil memangkas rugi bersih lebih dari setengah berkat efisiensi dan penataan portofolio produk.

Berdasarkan laporan keuangan semester I-2025 yang telah melalui limited review auditor independen, rugi Kimia Farma tercatat Rp135,6 miliar. Angka ini menyusut 56,6% dibanding periode sama tahun lalu yang masih mencapai Rp312,2 miliar.

Perbaikan kinerja juga tercermin dari peningkatan margin laba kotor (gross margin) menjadi 35,7%, naik dari 30,3% pada semester I-2024. Di sisi lain, beban usaha turun 14,3% menjadi Rp1,5 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Utama Kimia Farma Djagad Prakasa Dwialam mengatakan capaian ini menjadi bukti langkah pembenahan fundamental perusahaan sudah berada di jalur yang benar.

"Kimia Farma dengan konsisten menjalankan perbaikan fundamental dan efisiensi sejak tahun lalu. Hasilnya sudah mulai terlihat pada kinerja semester I-2025 yang membaik dan berada di jalur yang tepat. Kami optimis bahwa Kimia Farma dapat menjaga pertumbuhan kinerja positif hingga akhir tahun 2025," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (11/9/2025).

ADVERTISEMENT

Djagad menambahkan, selain efisiensi, perusahaan juga melakukan penataan portofolio produk untuk mengendalikan beban pokok penjualan (COGS). Langkah ini ditempuh dengan mendorong produk-produk dengan margin kompetitif dan memangkas produk yang kurang memberi kontribusi.

"Kami melakukan rasionalisasi produk dengan mempertimbangkan performa produk, potensi pasar, kapasitas manufaktur, dan kepatuhan regulasi," jelasnya.

Meski ada perbaikan, Djagad menilai industri farmasi masih menghadapi tantangan berat, terutama persaingan yang semakin ketat. Menurutnya, perusahaan farmasi harus beroperasi lebih efisien agar bisa bersaing dari sisi harga maupun kualitas produk.

Untuk menjawab tantangan itu, Kimia Farma menyiapkan strategi transformasi berkelanjutan yang dijalankan lewat enam pilar, mulai dari ketahanan modal kerja, penguatan kompetensi SDM, digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, penguatan tata kelola (GCG), hingga sinergi antar entitas di dalam grup.

"Transformasi ini tidak boleh berhenti. Kami ingin Kimia Farma menjadi perusahaan yang lebih lincah, adaptif, dan kompetitif dalam menghadapi tantangan ke depan," tegas Djagad.

Simak juga Video: Kimia Farma Bakal Tutup 5 Pabrik

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads