Telkom Mau Pangkas Jumlah Anak Usaha

Andi Hidayat - detikFinance
Jumat, 12 Sep 2025 17:30 WIB
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta -

Emiten telekomunikasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), berencana memangkas jumlah anak usahanya. Pemangkasan anak usaha ini dilakukan dalam jumlah besar, bahkan lebih dari setengah dari total keseluruhan entitas usaha.

Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia, Muhammad Awaluddin, menjelaskan saat ini perseroan memiliki sekitar 60 anak usaha yang akan dipangkas menjadi sekitar 20 entitas. Sisa anak usaha ini akan menjalankan bisnis strategis yang akan dijalankan perseroan.

"Telkom hari ini sedang melakukan berbagai upaya untuk melakukan streamlining anak usaha. Jadi ada lebih dari 60 anak usaha dan harapan kita nanti kurang lebih sekitar 20-an saja anak usaha yang benar-benar strategis dan akan kita pertahankan," jelas Awal dalam acara Public Expose Live secara virtual, Jumat (12/9/2025).

Ia menjelaskan, langkah ini dilakukan untuk menjaga profit margin yang lebih sehat dengan kontribusi dividen yang tinggi bagi para pemegang saham. Ke depan, Telkom akan menjadi holding bagi ekosistem infrastruktur digital.

"Bagi pemegang saham, ke depan ini Telkom bukan hanya sekedar fokus di tradisional Telko saja tapi juga akan berupaya menjadi holding digital infrastructure dengan margin yang lebih sehat dan tentu saja memberikan kontribusi dividen yang tetap tinggi. Di sisi lain, prospek valuasinya akan terus menjadi lebih baik," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Strategic Business Development and Portfolio Telkom, Seno Soemadji, mengatakan perseroan akan melakukan spin-off pada salah satu entitas anak usaha. Langkah ini dinilai menjadi upaya dalam mempercepat transformasi bisnis.

"Kami melihat adanya peluang untuk unlocking value dengan merealisasikan nilai dari infrastruktur yang telah kami bangun selama bertahun-tahun melalui investasi," ujar Seno.

Ia menyebut, perseroan tengah mempersiapkan bisnis aset fiber melalui entitas anak, yakni InfraNexia. Selain itu, Seno juga menyebut perseroan tengah meninjau aset infrastruktur. Menurutnya, tahap ini krusial untuk memastikan potensi melalui berbagai skema, kemitraan, injeksi modal, maupun aksi korporasi.

"Persiapan ini mencakup pemisahan aset, pengamanan finansial, serta tata kelola yang menarik bagi investor jangka panjang," jelasnya.




(rrd/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork