PT Bank Syariah Indonesia Tbk. melaporkan kinerja keuangan hingga Juni 2025 atau semester I-2025. Selama periode tersebut BSI mencatatkan laba bersih Rp 3,74 triliun tumbuh 10,21% year on year (YoY).
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo juga melaporkan, aset telah tumbuh 10,97% atau Rp 401 triliun, dana pihak ketiga tumbuh 8,83% atau Rp 323 triliun.
"Pembiayaan tumbuh 13,93% year on year atau Rp 293 triliun, NPF Gross 1,87% lebih membaik dibandingkan yang sebelumnya, membaik 0,12% year on year, CASA tumbuh 8,35% atau Rp 199 triliun, dan yang terakhir tadi, laba tumbuh 10,21% atau Rp 3,74 triliun," kata dia dalam konferensi pers, Senin (22/9/2025).
Kinerja tersebut ditopang oleh digitalisasi dan distribution. Anggoro melaporkan dari sisi digitalisasi, nasabah yang menggunakan aplikasi BYOND Mobile Banking kita ada 4,49 juta user atau tumbuh 126% year to date.
"Jadi sejak Desember sampai hari ini tumbuh 100% lebih. ATM, CRM jumlahnya 5,499 atau tumbuh 108% year on year dibandingkan dengan Juni tahun lalu. EDC, Electronic Data Capture 24,000 merchant atau tumbuh 900% year on year," ungkapnya.
Implementasi QRIS 533,000 merchant atau tumbuh 49% year on year. Terakhir BEWIZE, ini cash management BSI dengan 32,000 user atau tumbuh 46% year on year.
"Di distribution saat ini nasabah kami sebanyak 22 juta nasabah atau tumbuh 7,94% year on year. Jumlah outlet 1,039 outlet, KC dan KCP, juga agen BSI sebanyak 122 ribu atau tumbuh 20,32% year on year. Dan satu lagi adalah nasabah prioritas sejumlah 71 ribu atau tumbuh 10% year on year. Ini tadi kita sebut bahwa kinerja BSI tumbuh sustain hingga kuartal 2025 dengan laba tumbuh double digit 10,21%," tutupnya.
Tonton juga video "Spotify Cetak Laba Bersih Rp 4,4 T di Kuartal II 2024" di sini:
(ada/rrd)