PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/9/2025). Perseroan memperoleh dana segar dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 4,66 triliun, di mana dana tersebut akan digunakan untuk modal operasional dan pembayaran utang ke induk usahanya, yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Berdasarkan laporan keuangan EMAS hingga akhir Maret 2025, diketahui perseroan masih membukukan rugi bersih periode berjalan. Pada periode tersebut EMAS mencatat rugi sebesar US$ 9,2 juta atau sekitar Rp 152,93 miliar (asumsi kurs Rp 16.623).
Direktur Merdeka Gold Resources, Albert Saputro, menyebut rugi bersih ini terjadi lantaran perseroan masih belum berproduksi. Saat ini, Merdeka Gold sendiri masih dalam tahap pengembangan Proyek Emas Pani di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
"Dari kacamata PT Merdeka Copper Gold pun semua aset-aset ini baru selesai diakuisisi di akhir 2021, di awal 2022. Sehingga dari 2022 sampai ke sekarang dilakukan drilling dan pengembangan. Makanya kita sudah mau sampai di tahap akhir pengembangan, di mana completions itu sudah dekat," ungkap Albert dalam konferensi persnya usai IPO Merdeka Gold Resources di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Proyek Emas Pani ditargetkan beroperasi pada kuartal IV tahun ini dengan harapan dapat memproduksi emas pertama Merdeka Gold pada tiga bulan pertama tahun 2026. Albert menilai, Merdeka Gold mestinya dapat menekan angka rugi di awal tahun depan.
"Kalau sudah produksi harga emas segini sih mustinya tidak, cuman I cannot predict harga emas di berapa di kuartal I. Cuman mustinya, tergantung apakah produksi itu terjadi di bulan Maret atau bulan Februari itu kan membuat perbedaan. Tapi intinya di 2026 dengan harga emas gold price di level sekarang mustinya sudah berbalik secara 2026," ungkapnya.
Albert optimis pendapatan perseroan tumbuh di awal tahun depan mengingat emas komoditas yang dapat dijual di mana saja. Namun, Merdeka Gold mengakui belum memiliki offtaker eksisting hingga hari ini.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Independen Merdeka Gold Resources, Heri Sunaryadi, menyebut investor perseroan melihat valuasi ke depan kendati saat ini masih membukukan rugi. Ia meyakini Merdeka Gold dapat tumbuh seiring naiknya harga emas.
"Kalau seperti ini (rugi) ya semoga kita bisa men-deliver, Bapak-Bapak ini, bisa mendeliver apa yang sudah direncanakan sehingga value ke depan memang Pani ini akan jadi bagus banget. Jadi tolong jangan dilihat oh sekarang masih rugi, masih rugi. Enggak. Semua investor pasti melihatnya adalah valuasi ke depan bukan valuasi saat ini," tegasnya.
Untuk diketahui, Proyek Emas Pani di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, disebut memiliki potensi sumber daya mencapai 7 juta ounces ema. Proyek Emas Pani dirancang sebagai tambang berbiaya rendah dan berumur panjang dengan produksi puncak hingga 500.000 ounces emas per tahun.
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke P. Abidin, menyebut IPO yang dilakukan perseroan menjadi komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang. Melalui IPO ini, perseroan hendak memperkuat pondasi keuangan sebagai pengelola proyek tambang emas terbesar di Asia bagian Selatan.
"Hari ini adalah hari bersejarah, bersejarah untuk proyek tambang terbesar di Asia bagian selatan, Pani Gold Project, melalui PT Merdeka Gold Resources," tegas Boyke dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta.
Tonton juga video "Penjelasan Ulama soal Utang Emas dalam Islam" di sini:
(rrd/rrd)